Kamis, 25 April 24

Ekspor Ban Capai US$1,6 Miliar

Ekspor Ban Capai US$1,6 Miliar

Karawang, Obsessionnews – Pemerintah terus mendorong industri ban dalam negeri memaju kualitas, sehingga bisa meningkatkan produk ke luar negeri. Nilai ekspor ban tahun ini baru mencapai US$1,6 Miliar.

“Proving ground bisa memacu kinerja industri ban nasional. Industri ban memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi perekonomian nasional. Khusus ban mobil penumpang, sekitar 70% hasil produksi diekspor ke berbagai negara di seluruh penjuru dunia dengan nilai ekspor USD$1,6 miliar pada tahun 2015,” ujar Menteri Perindustrian RI, Saleh Husin saat meresmikan proving ground milik produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) di Karawang, Jawa Barat, Kamis (19/5/2016), seperti dilansir laman Kemenperin.go.id.

baca juga:

Menperin Ajak Jerman Ajarkan SDM Industri

KKP Ekspor Perdana Ikan dari Pulau Terluar

Ekspor Furniture Ditargetkan Capai US$5 Miliar
Politisi Partai Hanura itu, menambahkan, penerapan teknologi canggih, simbol perkembangan industri ban di Indonesia dan kepercayaan diri di lingkungan industri global.

Menteri Saleh juga mencermati konsumen ban di Indonesia semakin sadar dan memperhatikan faktor keamanan berkendara, dan kualitas ban menjadi salah satu titik perhatian.

“Nah, bagi saya yang juga konsumen ban, proving ground seperti ini menjadi unsur pembanding atau komparasi, mendongkrak kepercayaan konsumen yang sangat mempengaruhi keputusan membeli. Karena soal security, trust itu nomor satu. Apalagi jika kenyamanan juga didapat dan harga tetap terjangkau,” ulasnya.

Ke depan, Menperin berharap pembangunan fasilitas penelitian dan pengembangan menjadi salah satu prioritas bagi produsen ban dalam rangka meningkatkan daya saing industri ban nasional. Lebih lanjut, Menperin Industri mengatakan industri ban merupakan salah satu sektor andalan manufaktur yang menyerap penggunaan bahan baku karet alam dalam negeri dalam jumlah besar.

Pada sisi proses produksi, industri ban dalam negeri menyerap sekitar 50% karet alam untuk diolah menjadi produk berkualitas dan bernilai tambah tinggi dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Dan di tengah kondisi oversupply karet alam yang menyebabkan turunnya harga karet secara signifikan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, Indonesia sebagai salah satu negara utama penghasil karet alam perlu meningkatkan penyerapan karet alam. @reza_indrayana

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.