Jakarta, Obsessionnews.com – Kerja sama bidang perdagangan antara Indonesia dan Mozambik semakin ditingkatkan, mengingat potensi pasar di kedua negara sangat potensial.
Perluasan akses pasar di negara-negara tujuan ekspor non tradisional, khususnya di wilayah Afrika, telah menjadi fokus kebijakan perdagangan Indonesia.
Hal ini sejalan dengan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu dengan beberapa kepala negara di wilayah Afrika pada Indian Ocean Rim Asociation (IORA) Summit Maret 2017.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Perindustrian Mozambik Ragendra de Sousa telah melakukan pertemuan bilateral di sela-sela Indonesia Africa Forum (IAF) di Bali, Rabu (11/4/2018). Acara IAF lalu digelar pada 10-11 dan diikuti 54 negara di benua Afrika.
Seusai pertemuan, kedua menteri melakukan Joint Statement dan sepakat untuk meluncurkan secara resmi dimulainya proses perundingan Indonesia–Mozambik Preferential Trade Agreement (PTA).
“Indonesia dan Mozambik sepakat untuk mengawali pembahasan PTA guna mengembangkan hubungan ekonomi yang lebih terstruktur serta meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan pertukaran informasi,” jelas Enggar dalam keterangan elektronik yang diterima Obsessionnews.com, Jumat (13/4).
PTA Indonesia–Mozambik nantinya dapat memfasilitasi para pelaku usaha, termasuk usaha kecil dan menengah. Selain itu, kami percaya bahwa perdagangan kedua negara akan meningkat dengan PTA, karena saat ini masih jauh dari potensi yang dapat digali.
Total perdagangan Indonesia–Mozambik tahun 2017 sebesar USD 82,2 juta. Nilai ini terdiri atas ekspor Indonesia sebesar USD 54,1 juta dan impor Indonesia sebesar USD 28,1 juta. Dengan demikian, Indonesia surplus sebesar USD 26 juta. (Popi)
Baca juga:
Mendag Minta Dukungan Nigeria Soal PTA
Dirgantara Indonesia Sepakat Jual Pesawat ke Dua Negara Afrika