Rabu, 24 April 24

Kaltim “Percantik” KEK MBTK dengan Sarana Infrastruktur

Kaltim “Percantik” KEK MBTK dengan Sarana Infrastruktur
* Ilustrasi Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK).

Samarinda, Obsessionnews.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dibawah kepemimpinan Awang Faroek Ishak telah melaksanakan pembangunan infrastruktur dalam mendukung operasional Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK). KEK MBTK diharapkan dapat mendorong penciptaan nilai tambah melalui industrialisasi atas berbagai komoditi di wilayah tersebut.

Infrastruktur yang telah dibangun antara lain, jalan akses menuju kawasan 12,5 km, pembangunan jembatan Sangkulirang-Batu Lepok-Talisayan 25 meter, pembangunan jembatan ruas jalan Tj. Redeb-Talisayan 60 Meter, peningkatan Jalan Sangkulirang-Talisayan, pembangunan Jalan Dalam Kawasan Maloy, pembangunan sisi Pelabuhan Multipurpose Maloy pada Sisi Darat berupa pembangunan causeway telah selesai terbangun sepanjang 160 Meter. Sedangkan untuk Sisi Laut dilaksanakan melalui APBN yaitu pembangunan trestle yang saat ini telah selesai, dan untuk dermaga diharapkan dapat diselesaikan pada tahun 2018.

Berlokasi di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kaltim, KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 2014 dengan total luas area sebesar 557,34 Haa. Kawasan ini kaya akan sumber daya alam terutama kelapa sawit, kayu dan energi didukung dengan posisi geostrategis yaitu terletak pada lintasan Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II).

ALKI II merupakan lintasan laut perdagangan internasional yang menghubungkan Pulau Kalimantan dan Sulawesi, serta merupakan jalur regional lintas trans Kalimantan, dan transportasi penyeberangan ferry Tarakan-Tolitoli, dan Balikpapan-Mamuju.

Berdasarkan keunggulan geostrategis wilayah Kutai Timur, KEK MBTK akan menjadi pusat pengolahan kelapa sawit dan produk turunannya, serta pusat bagi industri energi seperti industri mineral, gas dan batu bara.
Hingga 2025, KEK yang ditetapkan pada bulan Oktober 2014 ini ditargetkan dapat menarik investasi sebesar Rp 34,3 triliun dan meningkatkan PDRB Kutai Timur hingga Rp 4,67 triliun per tahunnya. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.