A.Rapiudin
Jakarta– Asosiasi profesi Signal & Telecommunication (S&T) Kereta Api dunia, Institution of Railway Signal Engineer (IRSE) meresmikan berdirinya IRSE chapter Indonesia hari ini. Dengan berdirinya IRSE chapter Indonesia, engineer S&T akan mempunyai wadah profesi dan lebih fokus mengembangkan kompetensi S&T perkeretaapian pada konteks Indonesia dan diakui oleh komunitas profesi S&T dunia.
Chairman IRSE Indonesia, Adi Sufiadi Yusuf mengatakan, kehadiran IRSE chapter Indonesia memiliki arti penting dalam pengembangan kompetensi dan profesionalitas SDM Indonesia yang bergerak di bidang sinyal dan telekomunikasi kereta api.
“Dengan IRSE chapter Indonesia maka sertifikasi profesi, materi pelatihan dan ujian profesi akan mencakup perkeretaapian nasional Indonesia, disamping pengetahuan standar-standar perkeretaapian di negara lain yang terdapat IRSE section lokal negaranya,” ujar Adi disela-sela peresmian IRSE chapter Indonesia di Jakarta, Kamis (4/4).
Terkait sistem transportasi massa di Indonesia, Adi mengatakan, dengan melihat keterbatasan pengembangan transportasi jalan raya, terutama di perkotaan tidak dapat dihindari sarana transportasi massa menjadi kebutuhan vital agar roda perekonomian tetap berjalan. Selain itu, pembangunan sistem transportasi massa adalah padat modal sehingga perlu skema pendanaan pemerintah dan swasta untuk dapat memenuhi kebutuhan transportasi massa tersebut.
Adi menambahkan, percepatan pembangunan transportasi massa ini harus diimbangi dengan ketersediaan SDM yang memadai dari jumlah dan kualifikasinya saat ini masih kurang. IRSE Indonesia, perguruan tinggi, lembaga pendidikan, dan lainnya harus bersinergi untuk mencetak tenaga-tenaga ahli persinyalan dan telekomunikasi untuk mendukung pembangunan sistem transportasi massa tersebut.
“Penggunaan tenaga ahli dari luar negeri akan menjadikan pembangunan high cost dan tidak efisien,” katanya. (rud)
