Senin, 29 Mei 23

Efek Covid-19 terhadap Karier Para Perempuan Asia Tenggara di Sektor Teknologi

Efek Covid-19 terhadap Karier Para Perempuan Asia Tenggara di Sektor Teknologi
* Ilustrasi perempuan karier. (Foto: Kaspersky)

Jakarta, obsessionnews.com – Hampir setengah dari perempuan di Asia Tenggara yang bekerja di bidang teknologi percaya bahwa efek Covid-19 telah memperlambat kemajuan karier mereka, meskipun 64% perempuan memercayai bahwa kesetaraan gender lebih mungkin dicapai melalui struktur bekerja jarak jauh. Meskipun penguncian sosial dapat menjadi akselerator dalam mencapai kesetaraan gender di posisi teknologi informasi (TI), bias sosial yang masih ada telah menghambat terobosan potensial ini.

Masa lockdown secara umum diperkirakan akan membawa perubahan industri yang positif dalam memperjuangkan kesetaraan gender. Dengan meningkatkan lapangan kesempatan dari perspektif sosial dan perencanaan keluarga, maka stereotip tradisional seputar kesediaan (availability) dan panjang umur, terkait masa depan karier perempuan akan dapat dihapus. Dampak Covid-19 berarti bahwa perusahaan harus terlibat ke norma baru ini dalam kurun waktu yang cepat, demi menciptakan pola pikir industri lebih baik di masa depan.

Laporan Women in Tech baru dari Kaspersky, Where are we now? Understanding the Evolution of women in technology mengungkapkan, bahwa hampir sepertiga perempuan (25%) Asia Tenggara yang bekerja di industri teknologi cenderung lebih memilih bekerja di rumah daripada di kantor. Jumlah serupa juga menunjukkan bahwa mereka bekerja paling efisien saat dari rumah, dan sebanyak 28% mengungkapkan bahwa mereka memiliki otonomi lebih besar ketika tidak bekerja di kantor, sedikit lebih rendah daripada hasil global sebesar 33%.

Namun, statistik yang lebih memprihatinkan dari laporan tersebut menyoroti bagaimana potensi bekerja jarak jauh bagi perempuan di bidang teknologi tidak cukup diimbangi dengan perkembangan sosial dalam dinamika ‘bekerja dari rumah (work from home)’ ini. Hampir setengah dari perempuan di Asia Tenggara (46%) yang bekerja di bidang teknologi telah berjuang keras menyulap untuk menyeimbangkan kehidupan pekerjaan dan keluarga mereka sejak Maret 2020. Tren ini paling menonjol di Amerika Utara, tetapi turut menjadi konsisten di seluruh dunia.

Halaman selanjutnya

Pages: 1 2 3

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.