Kamis, 28 Maret 24

Breaking News
  • No items

Dwina Septiani Wijaya Diangkat Jadi Dirut Peruri

Dwina Septiani Wijaya Diangkat Jadi Dirut Peruri
* Ketua Dewan Pengawas Peruri, Rizal Affandi Lukman (kiri) bersama dengan Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya.

Jakarta – Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia (BUMN RI) selaku pemilik modal Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) telah menyerahkan Surat Keputusan (SK) Nomor: SK-247/MBU/11/2017 tanggal 20 November 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Umum (Perum) Percetakan Uang Republik Indonesia.

Melalui SK tersebut Menteri BUMN RI memberhentikan dengan hormat Direksi Peruri masa jabatan 2012-2017, yaitu Prasetio sebagai Direktur Utama; Subandrio, Noor SDK Devi, Antonius, Atje Muhammad Darjan sebagai Direktur dengan ucapan terima kasih atas segala sumbangan tenaga dan pemikiran selama memangku jabatan tersebut sehingga dapat menjadikan Peruri hingga seperti sekarang.

Kemudian, mengangkat Dwina Septiani Wijaya (riwayat karir terakhir sebagai staf khusus Menteri BUMN) sebagai Direktur Utama, Saiful Bahri (riwayat karir terakhir sebagai Direktur Utama Balai Pustaka) sebagai Direktur Teknik dan Produksi, Nungki Indraty T.K (riwayat karir terakhir sebagai Direktur BNI Sekuritas) sebagai Direktur Keuangan.

Penyerahan SK tersebut dilakukan oleh Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Pertambangan Industri Strategis dan Media, Fajar Harry Sampurno kepada Ketua Dewan Pengawas Peruri, Rizal Affandi Lukman di Kantor Kementerian BUMN RI.

Deputi Menteri BUMN, Fajar Harry Sampurno (kiri) menyerahkan Surat Keputusan Menteri BUMN tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Direksi Peruri kepada ketua Dewan Pengawas Peruri, Rizal Affandi Lukman.

Kinerja Peruri

Sepanjang Triwulan III 2017, Peruri menunjukkan kinerja keuangan yang positif. Peruri berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp. 2.255,59 miliar atau naik 45,32 persen dibandingkan periode yang sama 2016 yang mencapai Rp. 1.552,15 miliar. Pendapatan usaha ini jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan September 2017 tercapai 80,86 persen.

Laba usaha tercatat Rp. 372,07 miliar atau naik 180,77 persen dibandingkan periode yang sama pada 2016 yang mencapai Rp. 132,52 miliar. Jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan September 2017 tercapai 95,13 persen. Laba bersih tercatat sebesar Rp. 283,16 miliar atau naik 423,80 persen dibandingkan periode yang sama pada 2016 sebesar Rp. 54,06 miliar. Jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan September 2017 tercapai 106,98 persen.

EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization) sebesar Rp. 656,24 miliar atau naik 87,91 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2016 mencapai Rp. 349,23 miliar. Jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan September 2017 tercapai 110,51 persen. Total aset Peruri pada Triwulan III 2017 tercatat Rp. 4,61 triliun atau naik 24,17 persen jika dibandingkan periode yang sama pada 2016 yang mencapai Rp. 3,71 triliun. Jika dibandingkan dengan RKAP 2017 tercapai 106,67 persen.

etua Dewan Pengawas Peruri, Rizal Affandi Lukman (kiri), Direktur Teknik dan Produksi, Saiful Bahri (dua dari kiri), Deputi Menteri BUMN, Fajar Harry Sampurno (ketiga dari kiri) Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya (ketiga dari kanan), Direktur Keuangan Peruri, Nungki Indraty (kedua dari kanan) dan Anggota Dewan Pengawas Peruri, Ari Wahyuni berfoto bersama setelah acara penyerahan Surat Keputusan Menteri BUMN tentang pemberhentian dan pengangkatan direksi Peruri.

Pendapatan perusahaan tersebut dikontribusi oleh produksi pencetakan uang kertas Rupiah/NKRI sebesar 7,62 miliar bilyet, naik 82,75 persen dibandingkan 2016 yang mencapai 4,17 miliar bilyet. Produksi uang logam sebesar 1,64 miliar keping, naik 9,57 persen dibandingkan 2016 yang mencapai 1,50 milyar keping. Produksi paspor dan buku sebesar 2,04 juta buku, naik 12,43 persen dibandingkan 2016 yang mencapai 1,81 juta buku. Produksi pita cukai sebesar 132 juta lembar, turun 0,83 persen dibandingkan 2016 yang mencapai 133 juta lembar; Produksi meterai sebesar 160 juta keping, turun 64,54 persen dibandingkan 2016 yang mencapai 451 juta keping. Terkait penurunan produksi meterai disebabkan pesanan dari Direktorat Jenderal Pajak baru mulai masuk pada April 2017.

Eddy Kurnia, Head of Corporate Secretary and Strategic Planning 
 Siwi Widjayanti, Kepala Biro KomunikasPerusahaani  

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.