Selasa, 26 September 23

DVI Khawatir Jenazah yang Membusuk, Sulit Dikenali

DVI Khawatir Jenazah yang Membusuk, Sulit Dikenali

Surabaya – Sebanyak 24 Jenazah korban AirAsia sudah mulai membusuk tingkat lanjut di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya. Hal ini bisa membuat Tim DVI kesulitan melakukan proses identifikasi, sebab semakin lama dibiarkan jenazah akan sulit dikenali.

“Semakin ke sini kondisi mayat semakin dalam kondisi pembusukan lanjut. Secara visual tidak mugkin bisa dikenali,” ujar Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigjen Pol Doktor Arthur Tampi di RS Bhayangkara, Surabaya, Minggu (4/1/2015).

Meski begitu, Arthur Tampi mengatakan untuk mengungkap identitas korban pihaknya akan melakukan dengan mengambil sampel data primer dan dua data sekunder. “Rekonsiliasi jam 10, nanti kita lihat ada yang bisa match atau tidak. Dari  situlah dalam rekonsiliasi dia bisa teridentifikasi atau tidak,” katanya.

Data primer yang dimaksud Arthur seperti sidik jari, struktur gigi, dan DNA. Sedangkan data sekunder meliputi pengenaan properti hingga ciri-ciri fisik khusus pada tubuh korban. “Proses identifikasi sama, secara substansi bagian-bagian yang kita periksa sama. Tidak ada pengaruh untuk prosesnya,” ungkap dia.

Tim DVI sebenarnya sudah menyiapkan dua kontainer yang dijadikan cold storage untuk penyimpanan jenazah dengan suhu bisa minus derajat celcius supaya jenazah yang ada tidak semakin membusuk. “Tapi kita lihat sendiri, kita lihat sudah sangat baik kesiapannya. Kita tidak boleh gambarkan situasi ini,” tutur Arthur.

Tim DVI baru bisa mengungkap 6 identitas dari 30 jenazah korban AirAsia yang ditemukan. Dua terakhir yang berhasil diidentifikasi masing-masing bernama Themeiji Theja Kusuma (44), warga Kupang Indah, Surabaya dan Hendra Gunawan Sawal (23), warga Jl Gundih, Bubutan, Surabaya.

Empat jenazah lainnya atas nama Hayati Lutfiah Hamid (40 ), warga Jalan Mpu Nala, Sidoarjo, Grayson Herbert Linaksita (11), warga Jalan Lebak Indah Mas, Surabaya, Khairunisa Haidar Fauzi (22), warga Kecamatan Kemuning, Palembang serta Kevin Alexander Sutjipto (20), warga Sukun, Malang.‬ (Has)

Related posts