Senin, 29 Mei 23

Dukungan Pemerintah Terkait Riset Masih Minim, Ini Tanggapan DPR RI

Dukungan Pemerintah Terkait Riset Masih Minim, Ini Tanggapan DPR RI
* Anggota DPR RI Komisi VII, Maman Abdurrahman (Foto ; dok. pribadi)

Jakarta, Obsessionnews.com – Indonesia dikenal sebagai negara dengan tingkat riset yang rendah jika dibandingkan negara maju. Bahkan anggaran untuk riset pun tergolong minim sehingga hal itu menjadi salah satu persoalan klasik yang selalu menjadi alasan utama mengapa tingkat riset Indonesia masih rendah.

Melihat fakta itu, Anggota DPR RI Komisi VII, Maman Abdurrahman, menjelaskan bahwa untuk mendorong tingkat riset meningkat diperlukan komitmen pemerintah dan juga DPR RI. Perlu ada dukungan baik dari sisi pendanaan dan juga regulasi serta insentif bagi para peneliti.

 

Baca juga:

Ini Deretan Persoalan di Kalbar yang Akan Dibereskan Maman Abdurrahman

Komisi VII DPR RI Perjuangkan Nasib Tujuh PKP2B

Maman Abdurrahman Dorong Pembangunan Tenaga Nuklir di Kalbar

Maman Abdurrahman, Politisi Muda yang Cinta Keluarga

Kontribusi Nyata Maman Abdurrahman untuk Masyarakat di Dapil Kalbar

 

“Kalau bicara soal riset pertama dari political will terlebih dahulu, yakni diukur berdasarkan peningkatan alokasi anggaran riset. Harus diakui, keberpihakan dan keseriusan kita terhadap riset masih lemah karena anggaran kita masih minim sekali. Karenanya, kami terus mendorong peningkatan alokasi anggaran untuk mendukung riset dan teknologi nasional,” ujar Maman dalam keterangannya saat ditemui Obsessionnews, Selasa (29/9/2020).

Diakuinya bahwa saat ini keberpihakan pemerintah bersama DPR untuk riset sudah lebih baik meski tetap perlu ditingkatkan. Kini sudah ada UU No. 11 tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (UU Sisnas Iptek). Kehadiran UU ini diharap dapat membuka peluang yang lebih besar untuk memajukan ilmu pengetahuan di Indonesia, dan penerapannya dalam teknologi dan inovasi.

“Salah satu poin dari UU Sisnas Iptek adalah pembentukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan ini sudah terlaksana. Dengan adanya BRIN diharapkan semua lembaga penelitian baik dari kementerian, nonkementerian, perguruan tinggi maupun swasta harus bersinergi,” sambungnya.

Diakui Maman bahwa selama ini banyak sekali talenta di bidang penelitian yang ada di berbagai organisasi atau perguruan tinggi di Indonesia. Untuk itu perlu didorong dan didukung agar mereka dapat memaksimalkan pengetahuannya agar bisa memberikan manfaat bagi negara. Dengan adanya BRIN, talenta yang bertebaran itu para peneliti baik secara individu maupun lembaga bisa melakukan sinergi dan harmonisasi sehingga bisa melahirkan produk- produk unggul.

“Contohnya, rumput laut kalau dijual begitu saja kan harganya tidak seberapa. Namun, dengan inovasi dapat menjadi produk yang lebih memiliki nilai,” pungkasnya. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.