Bandung, Obsessionnews – Sekitar 30 orang dari Aliansi Rakyat Anti Narkoba dan Korupsi (Aranko) Jabar menyegel kantor Koni Jabar, Kamis (5/11). Menurut Koordinator Aranko jabar Nurhadi, pihaknya merasa kecewa dengan kinerja Pengurus KONI Jawa Barat. “Terutama LPJ kinerja dan keuangan periode 2010-2014, hibah APBD Rp. 367 Miliar tidak dapat dipertanggung jawabkan,” ucap Nurhadi.
Nurhadi mengatakan diduga ada manipulasi dan money politic secara sistematis. Bermula dari rapat pelanggaran AD/ART KONI. Hasilnya Musorprovlub cacat hukum, sehingga terjadi dugaan tindak pidana korupsi.
Selain itu ucap Nurhadi Ketua Umum Koni Jabar terpilih merupakan anggota TNI aktif berpangkat Kolonel sebagai pejabat struktural hasil Musorprovlub diduga melanggar UU SKN No. 3 tahun 2005 dan UU RI No 34 tentang Tentara Nasional Indonesia pasal 47.
“Atas dasar itu, mohon Gubernur Jabar mendesak KONI Jabar 2010-2014 melakukan musyawarah Olahraga Prov Jabar sesuai AD/ART KONI, UU SKN No. 3 tahun 2015 dan surat keputusan KONI Pusat No. 46 tertanggal 5 mei 2014 tentang pengesahan PLT Ketua Umum KONI Jabar untuk melaksanakan Tugas sampai dengan Musorprovlub Desember 2014,” tegas Nurhadi.
Ia juga mendesak dana hibah yang diberikan ke KONI Jabar periode 2010-2014 untuk dipertanggungjawabkan dalam Musprov KONI Jabar. Selain itu, ia meminta Pemprov Jabar menangguhkan pencairan dana hibah 2015 yang dialokasikan kepada KONI Jabar.
Nurhadi mengaku pihaknya sangat mendukung terwujudnya Catur sukses PON XIX tahun 2016 di Jabar sebagai tuan rumah. Atas permasalahan tersebut, sejatinya telah diutarakan ke komisi V DPRD Jabar, juga melaporkan ke Wagub Jabar, Deddy Mizwar, namun tidak membuahkan hasil.
“Terakhir kami sangat prihatin dengan peristiwa tertangkapnya oknum WW pengurus KONI Jabar yang juga ketua umum Pengprov Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Jabar oleh BNN,” ujarnya.
Diduga sebagai sindikat pengedar narkoba. Berdasarkan rangkaian kekisruhan kepengurusan KONI Jabar 2010-2014 mulai hari ini kantor KONI Jabar disegel. (Dudy Supriyadi)
