
Mustafa Al Mubarak (ist).
Rapiudin
Jakarta– Pengurangan kuota haji tahun 2013 sebesar 20 persen bukan hanya dilakukan untuk calon jamaah haji Indonesia, tetapi juga seluruh negara di dunia. Pengurangan itu terkait perluasan area Masjidil Haram dan area tawaf.
Hal itu diungkapkan Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa Al Mubarak di Jakarta, Kamis (27/6)
Menurut Mustafa, besaran kuota yang dikurangi sama untuk semua negara. Negara dengan jumlah calon jamaah haji besar atau kecil sama-sama mengalami pemotongan.
“Keputusan ini berlaku untuk semua negara dengan besaran yang sama, yakni 20 persen,” ujarnya.
Mustafa menambahkan, perluasan area tawaf dan sa’i di lingkungan Masjidil Haram di Mekkah membuat kapasitas tempat untuk melakukan ibadah tawaf dan sa’i berkurang sehingga dikhawatirkan dapat mengurangi keamanan dan kenyamanan pada jamaah haji.
Proyek perluasan itu sendiri diperkirakan berlangsung selama 3 tahun. Nantinya hasil perluasan ini termasuk kawasan tawaf akan bisa menampung sebanyak 105 ribu haji per jam.
Kementerian Agama telah menerima surat pemberitahuan ihwal pengurangan kuota haji dari Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi. Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa pengurangan kuota 20 persen telah final. Dengan demikian total kuota haji pada 2013 berkurang dari 211.000 menjadi 168.800 saja. Artinya, ada sekitar 42.000 calon jamaah haji Indonesia yang tidak bisa berangkat