Jumat, 26 April 24

Dua Penari Asal ISI ini Sukarela Jadi Pengiring Pernikahan Gibran Selvi

Dua Penari Asal ISI ini Sukarela Jadi Pengiring Pernikahan Gibran Selvi
* Genduk dan Ting Tong serta Didik Nini Towok

Solo, Obsessionnews – Presiden Joko Widodo mungkin tidak memberikan sajian pesta rakyat, seperti kebanyakan pejabat besar. Namun aspirasi relawan, pendukung serta masyarakat patut diacungi jempol.

Genduk dan Ting Tong, adalah salah satu simpatisan yang secara sukarela mengiringi perjalanan Gibran Rakabuming Raka beserta keluarga dari kediaman menuju gedung Graha Saba. Keduanya sengaja datang dan memberikan selamat berupa tarian bagi pernikahan anak sulung Jokowi.

Hari Mulyatno dan Setyoasih adalah nama asli dari Genduk dan Ting Tong. Kedua orang itu merupakan dosen tari dari Insitut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Hari menuturkan, dirinya datang ke acara pernikahan Gibran dan Selvi tanpa pemberitahuan. Bersama budayawan Solo, Heru Mataya dan grup gamelan SMK 8, mereka sama sekali tidak mempersiapkan latihan untuk mengawal rombongan pengantin baru tersebut.

“Jadi tadi spontan mas. Kami bersyukur pak Jokowi mengijinkan untuk mengiringi beliau dengan tarian Loro Blonyo,” ujarnya usai acara, Kamis (11/6/2015).

Tari Loro Blonyo menggambarkan Dewi Sri dan Dewa Sadana. Dewi Sri adalah dewi pelindung padi dan Dewa Sadana ialah dewa sandang pangan. Dewa-dewi tersebut merupakan perlambang kesejahteraan serta kemakmuran dalam kebudayaan Karanganyar.

penari - jokowi 1

Sementara itu, tarian yang disajikan berkonsep satu kesatuan kereta kuda. Heru Mataya menjadi kereta, Genduk – Ting Tong kudanya, dan Gibran beserta Jokowi sebagai penumpang. Sedangkan barisan penari di bagian belakang diumpamakan aksesoris kereta yang besar.

“Doa kami mas Bran (Gibran) membawa kereta keluarga yang baru. Bisa menjadi pemimpin yang baik, sakinah, mawadah dan warrahmah,” tuturnya sambil sesekali tersenyum.

Ternyata, tak hanya tarian saja yang memiliki arti. Baju batik yang dikenakan kedua penari itu juga mempunyai makna yang mendalam. Motif batik pada baju bercorak Alas-alasan. Jarik dibagian bawah bernama Sekar Jagad.

Corak ulat dan kupu-kupu perlambang metamorfosis Gibram Rakabuming Raka dari seorang lajang yang kemudian berkeluarga dan bermasyarakat. Tanaman padi yang diselipkan dipinggang pertanda kesuburan. Sedangkan motif burung merupakan doa agar kedua mempelai diberikan kemudahan mendapat momongan.

“Secara keseluruhan ini ijo-ijo kuning pari anom, ritual kesuburan. Kalau pola burung itu biar burungnya jadi sakti,” pungkasnya terkekeh. (Yusuf IH)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.