
Jakarta, Obsessionnews – Wakil Ketua MPR Mahyudin, mengaku pihaknya belum menerima surat perombakan pengurus Fraksi Partai Golkar di MPR. Saat ini Ketua Fraksi Golkar di MPR dipimpin oleh Rambe Kamarul Zaman, dan Wakilnya, Hardisoesilo. Kedua orang ini adalah loyalis Partai Golkar dari kubu Aburizal Bakrie.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Agung Laksono, Yorrys Raweyai hari ini mendatangi Gedung DPR/MPR untuk bertemu dengan pimpinan MPR. Mahyudin, menampik bahwa kedatangan Yorrys untuk membahas perombakan fraksi. Menurutnya, kedatangan Yorrys hanya bersilatuharmi, tidak berbicara masalah konflik dualisme Partai Golkar.
“Kita tadi silaturahmi saja, tidak ada pembahasan mengenai perombakan fraksi, karena suratnya saja belum masuk ke pimpinan,” ujar Mahyudin, di DPR, Senin (30/3/2015).
Sesuai dengan mekanisme, perombakan Fraksi Partai Golkar hanya bisa dilakukan ketika surat sudah masuk. Nantinya surat tersebut akan dibahas di tingkat pimpinan. Menurut Mahyudin, pihaknya tidak mau terlibat terlalu jauh mengenai persoalan politik Partai Golkar seperti yang terjadi DPR. Perombakan fraksi akan disesuaikan dengan hasil keputusan Kementerian Hukum dan HAM.
Ini artinya, kemungkinan besar jika Partai Golkar kubu Agung Laksono mengajukan surat mengenai pergantian Fraksi Golkar di MPR, maka akan diterima. Sebab, kepengurusan Partai Golkar Agung Laksoni telah disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly. ”Kalau MPR tidak mau telibat jauh dalam urusan politik seperti di DPR, kita pasti taat hukum,” terangnya.
Sebelumnya, kubu Agung sendiri sudah mengusulkan, adanya pergantian Fraksi Golkar di MPR, untuk Ketua Fraksi dipegang oleh Agun Gunandjar, sedangkan Sekretaris Fraksi dipegang oleh Mujib Rohmad. Mahyudin, tidak mempersoalkan bila kubu Agung ingin melakukan pergantian pengurus fraksi, lantaran secara hukum, Agung sudah punya legalitas yang sah.
Lebih lanjut ia mengatakan, bila nantinya sudah terjadi pergantian fraksi Golkar, bukan berarti sudah final. Pengurus fraksi masih bisa dirubah, bila Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) ternyata memenangkan Partai Golkar Aburizal Bakrie. ”Kalau nanti diganti oleh kubu Agung, bukan berarti sudah final. Jika ternyata sidang PTUN memenangkan kubu Aburizal, maka bisa saja diganti lagi,” jelasnya. (Albar)