Jumat, 9 Juni 23

Dr Boyke Setuju Hukuman Mati Ketimbang Kebiri

Dr Boyke Setuju Hukuman Mati Ketimbang Kebiri

Jakarta, Obsessionnews – Seksolog dr Boyke Dian Nugraha menentang kebiri sebagai salah satu hukuman pemberatan terhadap pelaku kejahatan seksual terhadap anak. Menurut dia hukuman kebiri bisa menimbulkan efek penyiksaan yang luar biasa, baik secara fisik maupun secara sosial.

“Masa orang udah sakit, kita bikin sakit lagi. Karena kan disuntik kebiri efek-efeknya laki-lakinya jadi perempuan, payudara tumbuh, bulu rontok, kemudian otok lemas, jantung lemah bisa terkena serangan jantung, itu bisa depresi dan meninggal,” ujar Boyke di gedung KPK, Jakarta, Selasa (31/5/2016).

Boyke mengatakan penolakan atas hukuman kebiri sebelumnya sudah disampaikan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Kebiri kimia merupakan pelanggaran terhadap sumpah dan kode etik dekter mengenai keutamaan kesehatan pasien. Alasannya suntik kebiri yang bertujuan menekan hormon testoteron pada lelaki, punya efek negatif terhadap yang mengalaminya.

“Dokter tidak sepakat ddengan suntik kebiri, karena itu bagian dari, artinya para dokter dalam IDI gak setuju. Karena kan itu ada bagian dari sedikit penyiksaan kan,” tegasnya.

Boyke lebih setuju apabila pelaku kejahatan seksual dihukum mati. Hal ini dipandang sebagai hukuman yang lebih manusiawi dan tidak menimbulkan penyiksaan.

“Kalau saya lebih suka hukuman mati, hukuman mati akan lebih manusiawi, dalam arti kata kita tak menyiksa, kalo gak kita kucilkan dalam satu pulau seperti di Alcatras. Kemudian mereka direhabilitasi dan pembinaan. Ketimbang dikebiri, tetep saja stigma dan dendam masih ada. Apalagi dikebiri dia makin dendam,” jelas Boyke.

Meski begitu, Boyke tetap mengapresiasi pemerintah karena telah merespon munculnya banyak kasus kekerasan seksual yang melibatkan anak-anak sebagai korban, dengan mengeluarkan Perppu tentang Perlindungan Anak.

“Kita harus apresiasi pemerintah memberikan pemberatan. Tetapi mungkin yang dihulunya diperbaiki, yakni pendiidikan seks, lembaga agama, informasi mengenai kasus-kasus, pencegahn miras, kemudian narkoba. Kalau kita menginginkan anak-anak yang sehat, generasi yang sehat,” pungkas dia. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.