Sabtu, 9 Desember 23

DPD RI – Korsel Seriusi Kerjasama Sister Province

DPD RI – Korsel Seriusi Kerjasama Sister Province

Seoul – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman mengharapkan  hubungan kerjasama antar provinsi atau antar kota (sister province) di Indonesia dengan Korea Selatan akan semakin meningkat. Hal ini disampaikan Ketua DPD RI dalam kunjungan kerjanya ke Korea Selatan, Rabu (18/11/2014).

Dalam kunjungan kerjanya ke Korea Selatan yang berlangsung 17 sampai dengan 21 November 2014, Irman Gusman didampingi oleh Muhammad Saleh (Bengkulu), Bahar Ngitung (Sulawesi Selatan), Habib Said Ismail (Kalimantan Tengah) dan Sekretaris Jenderal DPD RI, Sudarsono Hardjosoekarto.

Irman mengunjungi Provinsi Kyonggi-do yang dikenal sebagai pusat IT di Korea Selatan.  Dimana, tidak kurang dari 50% semi konduktor dan 45% LCD di seluruh dunia dipasok oleh industri IT yang berlokasi di Provinsi yang tidak jauh dari Seoul itu.

Selama di Korea Selatan, Irman dan delegasi DPD RI lainnya akan melakukan serangkaian pertemuan dengan sejumlah pelaku usaha dan pejabat pemerintahan Republik Korea.

“Pertemuan umumnya akan mengisyaratkan pentingnya peningkatan kerja sama kedua negara dalam segala bidang khususnya di bidang ekonomi. Seperti yang diketahui, para pebisnis Korea dikenal cukup kuat di sektor manufaktur, IT, dan infrastuktur. Merekapun sudah siap untuk menjalin kerja sama,” ungkapnya.

Irman menambahkan, respon positif dari Republik Korea tentunya akan bermanfaat untuk mendukung tekad pemerintah dalam memajukan industri maritim di Indonesia.

Sementara dalam kesempatan tersebut, Gubernur Provinsi Kyonggi-do, Nam Kyung Pil, memuji Indonesia sebagai land of opportunity dan land of the future, untuk menggambarkan prospek kemajuan ekonomi dan bisnis di Indonesia.

Terlebih lagi, lanjut Nam, proses transisi demokrasi di Indonesia telah berlangsung dengan damai dan lancar.

“Saya berharap kerjasama persahabatan kedua negara ini akan semakin meningkat, termasuk hubungan ekonomi dan investasi yang selama ini dilakukan oleh para pebisnis Korea yang berasal dari Provinsi Kyonggi-do, “ ujar Nam.

Rencananya pada tahun 2015, Gubernur Nam akan memenuhi janjinya untuk membawa pebisnis dari Provinsi Kyonggi-do untuk berkunjung ke Indonesia, dan diharapkan dapat berjumpa dengan gubernur-gubernur di Indonesia.

“Untuk menjajaki kemungkinan kerjasama bisnis, investasi antar provinsi, maka kami harapkan pada tahun 2015 mendatang, kami dapat bertemu pemerintah daerah di Indonesia,” tambah Nam.

Sementara itu, Sekretaris Jendral DPD RI, Sudarsono Hardjosoekarto mengatakan kunjungan DPD RI ke Korea Selatan, selain membahas peningkatan investasi Korea ke Indonesia, juga memperluas kemungkinan kerjasama persahabatan antar provinsi (sister province), pertukaran pemuda, peningkatan pelatihan dan magang bagi tenaga kerja Indonesia, kerjasama kebudayaan, dan lain-lain.

“Pertemuan juga tentang kemungkinan partisipasi Korea dalam pembangunan kemaritiman di Indonesia, sesuai dengan cita-cita pembangunan pemerintahan saat ini,” jelas Sudarsono yang juga mantan Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri RI.

Irman Pidato di Depan 1000 Ceo/Manajer Korsel
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Irman Gusman menyampaikan pidato kunci (keynote speech) di depan 1000 Chief Executive Officer (CEO) dan manajer di Seoul, Korea Selatan (Korsel), Rabu (19/11). Judulnya “Indonesia-Korea Today for a Better Tomorrow”. Pidato kunci  ini di tengah pemberian anugerah 100 perusahan terbaik Korea Selatan Tahun 2014 dalam pertemuan tahunan CEO dan manajer berbagai perusahan terkemuka Korea Selatan yang diorganisir Great Place to Work, sebuah lembaga pengembangan organisasi.

Dalam pidato kuncinya, Irman menegaskan bahwa sejak gerakan reformasi tahun 1998, demokrasi di Indonesia makin berkembang, dan transparansi juga makin kuat. “Kedua hal itu sangat didambakan oleh para praktisi bisnis. Terlebih lagi, tahun ini Indonesia berhasil melaksanakan transisi kepemimpinan nasional dengan lancar, aman, dan tertib. Situasi ini tentu juga menciptakan lingkungan yang kondusif bagi bisnis dan investasi di semua sektor.”

Irman juga menegaskan bahwa Indonesia melaksanakan desentralisasi dan otonomi daerah, di mana kesempatan investasi terbuka lebar di seluruh wilayah provinsi, kabupaten, dan kota.

Oleh karena itu, dia mengajak para pebisnis Korea Selatan untuk meningkatkan investasinya di berbagai sektor. Saat ini saja Korea Selatan menempati peringkat ketiga investasi di Indonesia setelah Jepang dan Singapura. “Dengan kekuatan ekonomi Korea Selatan yang terus meningkat pesat, tidak mustahil Korea Selatan akan menduduki peringkat teratas investasi di Indonesia.”

Dalam kesempatan tersebut, Irman menegaskan konsep pembangunan ekonomi yang diimplementasikan dalam kebijakan Pemerintah selama ini, yakni percepatan pembangunan berbagai koridor ekonomi yang meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara, kemudian Papua, dan Maluku. Beberapa sektor terbuka untuk investasi seperti pertanian, pertambangan, energi, industri, kelautan, pariwisata, dan telekomunikasi.

Ketua DPD juga menekankan kebijakan pembangunan ala Presiden Joko Widodo seperti penyediaan lingkungan yang sehat bagi masyarakat, tata kelola demokratis, pembangunan pedesaan, penegakan hukum, perbaikan kualitas hidup, pemberdayaan sektor-sektor domestik, pembangunan karakter dan reformasi sosial. Semuanya dimaksudkan untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik, lebih aman, dan lebih ramah bagi investasi.

Dalam pidato kunci yang disambut hangat CEO dan manajer itu, Irman meminta para pebisnis Korea Selatan membangun kerjasama teknologi yang sehat di antara kedua negara. Mereka juga diminta melakukan transfer teknologi kepada industri-industri di Indonesia, sebab keahlian sumberdaya manusia Indonesia yang makin maju justru menjamin kelangsungan hidup industri-industri tersebut. “Tentu saja akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, dan pada gilirannya secara jangka panjang juga akan meningkatkan daya beli pasar yang besar bagi hasil industri Korea Selatan.”

Sekretaris Jenderal DPD RI Sudarsono Hardjosoekarto melaporkan dari Seoul, pertemuan Irman dengan CEO dan manajer Korea Selatan tersebut berlanjut ke sesi siang hari, Rabu (19/11). Irman memberikan sambutan pengantar makan siang khusus di depan sekitar 100 CEO dan manajer Korea Selatan.

Irman mengajak para pebisnis Korea Selatan untuk tidak ragu-ragu memperluas investasinya di Indonesia. Dalam era desentralisasi dan otonomi daerah saat ini, dia menegaskan posisi penting para senator seluruh provinsi di Indonesia guna mendorong gubernur memastikan layanan terbaik kepada para investor.

Dalam kesempatan itu, Irman memperkenalkan senator yang hadir, yakni Muhammad Saleh (senator asal Bengkulu), Bahar Ngitung (senator asal Sulawesi Selatan), dan Habib Said Ismail (senator asal Kalimantan Tengah). Guna memberikan gambaran peluang investasi dalam acara makan siang itu, Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam turut memberikan paparan. (Ars)

 

FOTO: Delegasi DPD RI melakukan sejumlah pertemuan dengan beberapa pihak antara lain Kyung Pil Nam (Gubernur Provinsi Kyonggi-do), Jae Keun Ahn (Executive Vice President Samsung Electronics), Chung Ui Hwa (Ketua Parlemen Korsel).

 

 

Related posts