Jakarta, Obsessionews – Kondisi Terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) yang cukup parah akibat kebakaran dijenguk oleh rombongan Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang dipimpin Ketuanya, Parlindungan Purba. Ia pun meminta PT Angkasa Pura harus punya Standar Operasi Prosedur (SOP) yang baik untuk penanggulangan bencana.
“Meskipun kebakaran bersifat insidentil tetapi sudah seharusnya SOP penanggulangan bencana di lingkungan Angkasa Pura berjalan dengan baik. Petugas penanggulangan bencana di bandara ini kurang cepat dalam menghadapi bencana kebakaran. Perlu pelatihan khusus dan evaluasi. Bandara Soekarno Hatta sentral untuk Indonesia dampak psikologisnya bisa kemana-mana,” tegas Purba saat melihat bekas kebakaran di Terminal 2E Bandara, Cengkareng. Senin (6/7/2015).
Komite II sebagai fungsi pengawas perhubungan melihat bahwa Angkasa Pura II (APII) dan semua pelayan publik harus memeriksa kembali instalasi listriknya karena sumber kebakaran terbesar dari sini. “Perawatan pemadam otomatis seperti fire sprinkle system rutin dirawat dan melakukan pelatihan pemadaman berkala. Meskipun kebakaran ini di cover oleh asuransi bukan berarti tidak ada SOP dalam penanganan bencana.’’ ujarnya.
Parlindungan meminta AP II segera memperbaiki dan membangun kembali terminal 2E, apalagi menjelang lebaran mudik agar tidak menjadi kendala.
Agus Haryadi Corporate Secretary AP II menyatakan bahwa api diketahui jam 5.50 dan sekitar jam 8 pagi baru bisa dipadamkan. Api membakar hampir seluruh bagian lounge dan bagian counter cek in dalam terminal 2E Kerugian belum bisa ditaksir karena masih menunggu investigasi oleh pihak Kepolisian ujarnya. Akibat kebakaran ini terjadi keterlambatan 40 penerbangan dan 2 penerbangan tidak diberangkatkan (postpone).
“Kerugian yang dialami penumpang akibat kebakaran kemarin sudah ditangani. Saat ini sudah dilakukan perbaikan dan pengalihan pelayanan di Terminal 2E dan sudah berjalan dengan normal kembali,” ujarnya.
Dalam akhir kunjungannya, Parlindungan Purba menanyakan kepada AP II mengenai kesiapan Bandara menjelang mudik lebaran. Beliau mengusulkan kepada manajemen Angkasa Pura agar ditempatkan adanya para pemijat tunanetra di tempat-tempat umum bandara untuk mengurangi ketegangan para penumpang menjelang mudik lebaran. (Asma)