Jakarta, Obsessionnews – Dana Moneter International mencatat perekonomian Indonesia mampu tumbuh di 4,9 persen dibandingkan tahun lalu yang berkisar 4,7 persen.
Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede mengaku meskipun setiap tahunnya perekonomian Indonesia khususnya di bidang makro mampu berkembang, ada beberapa tugas yang belum tuntas.
“Meskipun pemerintah sudah mulai on track, namun masih ada beberapa catatan yang harus tetap diperhatikan. Yakni, bagaimana mendorong industri manufaktur dalam negeri, sehingga tidak terlalu bergantung pada harga komoditas,” jelasnya Selasa (15/3/2016).
Dengan itu, pertumbuhan ekonomi akan memberikan efek baik khususnya mendorong tingkat ease of doing business atau EODB.
“Kami masih melihat penurunan harga BBM (bahan bakar minyak) ke implikasi konsumsi rumah tangga. Memang baru akan pulih di semester dua tahun ini,” pungkasnya. (Aprilia R)