Kamis, 25 April 24

Diskriminasi Muslim Amerika Serikat

Diskriminasi Muslim Amerika Serikat

Amerika – Pusat riset di Amerika Serikat (AS) menyatakan, mayoritas warga negara ini meyakini bahwa Muslim Amerika mendapat perlakukan diskriminatif. Berdasarkan data terbaru pusat Riset PEW di AS,  82 persen rakyat negara ini mengakui bahwa etnis Muslim Amerika mengalami perlakuan tak adil, prasangka dan aksi diskriminasi.

Pusat Riset PEW menekankan, mayoritas pemimpin organisasi swadaya masyarakat mengecam statemen Islamphobia Donald Trump semasa kampanye dan menilainya sebagai faktor yang memincu eskalasi kejahatan akibat kebencian terhadap etnis Muslim. Presiden terpilih Amerika, Donald Trump semasa kampanye pemilu menunjukkan sikap anti Islam dan Muslim. Dilaporkan saat itu terjadi 53 kasus serangan Islamphobia di berbagai negara bagian Amerika.

Pasca kemenangan Trump di pemilu presiden November 2016, atmosfer anti Islam dan aksi-aksi anti Muslim di Amerika Serikat semakin kental. Hal ini selain dipicu oleh sikap anti Islam Trump selama masa kampanye, juga didorong oleh janji terbarunya untuk menghadapi Muslim serta meningkatkan represi terhadap etnis ini termasuk memperketat undang-undang pengawasan terhadap etnis Muslim.

Trump di masa kampanye melalui statemen anti Islam menuntut pelarangan penuh masuknya Muslim ke Amerika. Sikap ini bahkan dipertahankan Trump setelah dirinya terpilih sebagai presiden baru Amerika. Argumen Trump dalam hal ini adalah mencegah eskalasi ancaman terorisme terhadap Amerika.

Peristiwa teror di Amerika sepertis erangan pada 12 Juni 2016 ke sebuah club malam di kota Orlando, negara bagian Florida serta peristiwa teror di San Bernardino, California pada 2 Desember 2015 semakin meningkatkan sikap anti Islam dan Muslim serta meluasnya Islamphobia di tengah masyarakat Amerika Serikat. Di sisi lain, statemen dan sikap anti Islam Trump membuat kubu sayap kana dan kelompok rasis Amerika menemukan peluang dan alasan untuk menyerang pusat-pusat keislaman dan umat Muslim di Amerika Serikat.

Beberapa waktu lalu Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) menyatakan bahwa sejak serangan teror di Paris dan San Bernardino California, serangan terhadap Masjid dan umat Muslim di Amerika meningkat drastis. CAIR di laporannya memperingatkan bahwa tingkat sensitifitas anti Muslim mengikuti atmosfir politik di dalam negeri Amerika dan dalam hal ini permintaan Trump mencegah masuknya Muslim ke negara ini juga berpengaruh.

Berdasarkan sejumlah polling, 60 persen Muslim Amerika mengadukan perlakuan diskriminatif, fanatisme anti Islam dan Islamphobia. Diskriminasi dan prasangka serta kekerasan terhadap Muslim di Amerika kian marak, bahkan hal ini juga diakui oleh berbagai lembaga federal negara ini. Di antaranya adalah Biro Investigasi Federal (FBI) di laporan tahunannya pada 15 November 2016 menyatakan, sedikitnya terdapat 257 kasus kejahatan akibat kebencian terhadap etnis Muslim di tahun 2015 dan 154 kejahatan serupa di Amerika di tahun 2014.

Sikap anti Islam Donald Trump, eskalasi propaganda anti Muslim di Amerika serta berbagai peristiwa teror di Amerika serta Eropa memiliki dampak signifikan terhadap eskalasi pandangan negatif terhadap Islam serta umat Muslim di dalam negeri Amerika.

Media Amerika dalam aksinya yang selaras dengan kubu sayap kanan radikal seperti Trump, melancarkan serangan propaganda luas anti Islam dan Muslim. Media ini secara sengaja berusaha mencitrakan Islam sama dengan radikalisme dan dengan demikian mereka mempersiapkan peluang represi dan serangan terhadap etnis Muslim termasuk di Amerika Serikat.

Seperti yang ditunjukkan jajak pendapat terbaru, warga Amerika juga mengakui hal ini bahwa etnis Muslim di negara ini mendapat perlakuan buruk, kekerasan dan diskriminatif serta perlakuan tak adil dan prasangka. Kondisi di Amerika ini tidak dapat dijustifikasi, khususnya ketika Washington mengklaim sebagai pelopor Hak Asasi Manusia (HAM) dan kebebasan serta dengan dalih ini melakukan intervensi di negara lain. (ParsToday)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.