
Obsessionnews.com – Soal meningkatkan kualitas layanan, Dirjen Dukcapil Kemendagri Prof Zudan Arif Fakrulloh tidak mau main-main, bahkan pasang harga mati. Pelayanan dokumen kependudukan di Dukcapil menjadi Same Day Service yaitu sehari mesti jadi atau “Semedi”.
Hal itu ditegaskannya dalam Rapat Koordinasi Forum Kependudukan dan Pencatatan Sipil se-Jawa Timur Tahun 2023 di Surabaya, Jumat (27/1/2023). Forum itu sendiri digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK), Pemerintah Jawa Timur, dan menghadirkan seluruh kepala Dinas Dukcapil dari 38 kabupaten/kota se-Jatim.

“Memang tidak semua orang mengurus adminduk di 5 tahun terakhir. Di pikiran sebagian orang Dukcapil masih lelet. Tapi sebagian lain, khususnya yang milenial sudah melihat Dukcapil lebih maju, lebih simpel, lebih cepat layanannya. Sudah mulai terasa, tetapi kita nggak boleh berhenti mengubah stigma dan persepsi ini. Mari kita sama-sama membangun branding Dukcapil yang cepat, bagus, layanannya simpel dan gratis,” tuturnya sungguh-sungguh.
Sebagai Ketum Korpri Nasional, Zudan juga menyinggung dampak yang bisa ditimbulkan apabila tantangan ini bisa diselesaikan oleh jajaran Dukcapil Jatim, yaitu bakal mengangkat brandingnya ASN. “ASN selalu dibrandingkan malas, lamban, kita ubah menjadi ASN yang bagus, gesit dan selalu berpikir positif.”
Tak cukup sampai di situ, Zudan juga mengajak Korps Dukcapil mulai menggeser pelayanan dokumen kendudukan di Dukcapil itu dari sehari mesti jadi atau “Semedi”, menjadi Same Day Service.
Itu artinya, peristiwanya terjadi sekarang, dokumennya jadi sekarang juga. “Tidak pake lama. Orang meninggal hari Jumat akta kematiannya jadi hari Jumat. Bayi lahir Jumat, akta kelahiran selesai hari Jumat di tanggal yang sama. Bukan 24 jam ya. Kalau belum bisa ‘Semedi’, ya tidak apa-apa,” kata Dirjen Zudan.
Zudan mengatakan, sudah banyak DInas Dukcapil yang menerapkan layanan Satu Jam Mesti Jadi. “Provinsi DKI itu 15 menit jadi. Kalau ada Disdukcapil yang bisa memberikan Same Day, misalnya dari 100 pemohon bisa Same Day hanya 10, ya nggak apa-apa.”
Yang penting, Zudan menekankan, harus terjadi peningkatan kualitas layanan dari waktu ke waktu. “Jadi tolong hitung dokumen yang sudah bisa selesai Same Day itu berapa persen, mulai dari KTP-el, KK, akta kelahiran, akta kematian, surat pindah dan seterusnya. Tolong ini betul-betul dipetakan,” pesannya.
Untuk mewujudkan pelayanan Same Day Service, Dirjen Zudan mengajak Dinas Dukcapil di Jawa Timur melalui strategi pendekatan komunitas. “Untuk penerbitan dokumen akta lahir, akta kematian, akta perkawinan, teman-teman harus berkolaborasi dengan semua rumah sakit. Untuk wilayah Jatim, rumah sakit yang terbesar itu RS dr. Soetomo. Untuk penganut agama Kristen bekerja sama lah dengan gereja dan pendeta. Kalo ada umatnya menikah bisa langsung dibuatkan akta perkawinan. Demikian pula untuk penghayat kepercayaan,” demikian Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh.
Dirjen Zudan Ingin Dukcapil Kemdagri Bermanfaat dan Berdampak Positif
Dirjen Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan rasa syukur atas berbagai hasil kinerja positif dan kepercayaan publik yang diraih instansinya. Dia pun mengucapkan penuh takzim, ujarnya untuk memotivasi hadirin pada pada Rapat Koordinasi Forum Kependudukan dan Pencatatan Sipil se-Jawa Timur Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh DP3AK Jatim di Surabaya, Jumat (27/1/2023).
Soal pengungkit perubahan, Zudan mengajak jajaran Dukcapil di Jawa Timur itu untuk merasakan berbagai perubahan positif dalam pelayanan publik berkaitan dengan kontribusi data Dukcapil. Sebut saja, penggunaan nomor induk kependudukan (NIK) sebagai pengganti NPWP di Ditjen Pajak Kementerian Keuangan. Dan, satu lagi, NIK juga digunakan sebagai pengganti identitas peserta program JKN-KIS oleh BPJS Kesehatan.
Begitu juga, Zudan mengungkapkan bahwa data kependudukan berupa NIK hingga face recognition diakses dan memberikan manfaat untuk ribuan lembaga layanan publik di Indonesia.
Hal ini sejalan dengan arahan Mendagri Tito Karnavian yang selalu mendorong Dukcapil terus memberikan kontribusi untuk pelayanan publik di Indonesia dengan menyediakan data kependudukan sebagai backbone sumber data nasional.
Namun di saat yang sama, Zudan juga mengungkap fakta bahwa kekuatan server di data center Dukcapil sama dengan kekuatan di tahun 2015 ketika hanya melayani 40-200 lembaga pengguna yang diberi hak akses melalui perjanjian kerja sama pemanfaatan data.
“Meskipun ‘ngos-ngosan ‘kita tetap ingin maju terus dengan berbagai pembenahan. Kita ingin terus memberikan peningkatan kualitas pelayanan adminduk secara nasional,” ujarnya serius.
Untuk itu Zudan mengajak, wabil khusus jajaran Dukcapil se-Jatim, agar yang ada di hati, pikiran, dan tindakan korps Dukcapil semuanya mengarah ke peningkatan kualitas layanan tersebut.
Mengapa harus meningkatkan kualitas pelayanan? Zudan menjawab sendiri pertanyaan itu. “Karena kita ingin membangun branding baru Dukcapil. Ini terus kita lakukan, diawali dengan Gerakan Indonesia Sadar Adminduk (GISA) 2018 hingga ke program Dukcapil Go Digital 2019.”
Dengan meningkatkan kualitas pelayanan adminduk, Dukcapil ingin branding lama yang seolah sudah terstigmatisasi tentang Dukcapil yang lelet, birokratis, banyak persyaratan yang tidak perlu, menjadi Dukcapil yang bagus, cepat, layanan digital yang sederhana dan mudah, gratis dan Dukcapil yang semakin maju.
“Saya ingin ini berawal dari Jawa Timur. Saya mengawal pelayanan Adminduk itu di 38 provinsi, dan sudah saya datangi semua lebih kurang 400 Disdukcapil kabupaten/kota. Jadi saya bisa tahu bahwa semangat Jatim itu kuat sekali untuk maju,” kata Dirjen disambut aplaus hadirin.
Zudan berjanji akan segera berkunjung ke 6 kabupaten di Jatim yang belum sempat didatanginya, yakni Situbondo, Bondowoso, Jember, Lumajang, Pacitan, Banyuwangi. (Red)