
Hidayat Nurwahid (ist).
Rapiudin
Jakarta– Sejumlah perguruan tinggi Islam (PTI), seperti Universitas Islam Negeri (UIN) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjalin kerja sama dengan negara-negara Barat, diantaranya dengan Universitas Leiden, Belanda. Langkah ini justru dipertanyakan anggota Komisi VIII DPR.
“UIN Alaudin Makassar melakukan kerja sama dengan Leiden, Belanda. Kenapa tidak ada kerja sama dengan negara-negara Islam, seperti Malaysia, Pakistan, Mesir, atau Arab Saudi? Padahal, kerja sama tersebut sangat penting untuk penguatan keislaman,” kata anggota Komisi VIII DPR Hidayat Nur Wahid saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirjen Pendidikan Dasar Islam (Pendis) Kementerian Agama dan rektor UIN dan IAIN wilayah timur di Gedung DPR, Jakarta, Senin (27/5).
Ia tak menampik, perguruan tinggi Islam juga membutuhkan kerja sama dengan negara-negara Barat. Tetapi, paling tidak UIN dan IAIN juga bisa menjalin kerja sama dengan negra-negara yang punya kualitas unggulan dalam pendidikan.
“Namanya juga perguruan tinggi Islam, yang paling dipentingkan keislamannya, bukan yang umum,” ujarnya.
Menanggapi pertanyaan Hidayat Nur Wahid tersebut, Rektor UIN Alaudin Makassar Qadir Gasing mengatakan, kerja sama dengan Leiden hanya salah satu dari 120 kerja sama lainnya. Sebab, pihaknya juga bekerja sama dengan negara-negara Timur Tengah.
“Kami seimbangkan antara negara-negara Timur Tengah dan Barat. Setidaknya, ada tujuh kerja sama dengan negara-negara Timur Tengah,” terangnya