Selasa, 21 Maret 23

Dinobatkan ‘Best Legislator 2017’ Zulkifli Terpacu Berbuat Lebih Banyak untuk Rakyat

Dinobatkan ‘Best Legislator 2017’ Zulkifli Terpacu Berbuat Lebih Banyak untuk Rakyat
* Ketua MPR Zulkifli Hasan (tengah) bersama Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kiri) dan Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo (kanan). (Foto: Sutanto/Obsession Media Group).

Jakarta, Obsessionnews.com – Pemilu 2004 merupakan saat yang menggembirakan bagi Zulkifli Hasan. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini untuk pertama kali terpilih menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dari daerah pemilihan (dapil) Lampung I, yang meliputi Kota Bandar Lampung, Lampung Selatan, Pesawaran, Tanggamus, Pringsewu, Lampung Barat, dan Kota Metro.

Zulkifli mendapat amanah menjadi Ketua Fraksi PAN DPR periode 2004-2009. Pada saat itu ia duduk di Komisi VI DPR yang membidangi perhubungan dan infrastuktur. Kontribusinya dapat dilihat pada tahun 2008 di mana ia terpilih sebagai Ketua Pansus Hak Angket terkait kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. Pemilihan dilakukan melalui pemungutan suara di Ruang KK I, Gedung DPR, pada Rabu, 9 Juli 2008. Zulkifli meraih 28 suara dari 48 anggota pansus yang hadir. Empat kandidat lainnya adalah Bambang Wuryanto (PDI-P, 18 suara), Efiardi Asda (PPP, 0 suara), Sutan Bhatoegana (Demokrat, 0 suara), dan. Azhar Romli (0 suara).

Pada Pemilu 2009 PAN kembali mencalonkan dirinya sebagai anggota DPR dari dapil yang sama. Zulkifli tak menyia-nyiakan peluang emas tersebut. Ia kembali  meraih tiket ke Senayan, sebutan populer untuk Gedung DPR/MPR yang berlokasi di Senayan, Jakarta Pusat

Sejatinya pria kelahiran Penengahan, Lampung Selatan, 17 Mei 1962, ini menjadi anggota DPR periode 2009-2014. Namun, sekitar tiga minggu setelah dilantik menjadi wakil rakyat ia direkrut menjadi Menteri Kehutanan dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menjelang berakhirnya jabatannya sebagai menteri, pada Pemilu 2014 Zulkifli  terpilih menjadi anggota DPR periode 2014-2019. Tak sekadar kembali ke ‘rumah lamanya’. Kali ini ia terpilih menjadi Ketua MPR pada Oktober 2014. Hal ini membuktikan kepiawaiannya dalam berpolitik.

Di bawah kepemimpinan Zulkifli popularitas MPR melejit melalui gebrakan sosialisasi empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Zulkifli beserta para anggota MPR gencar turun ke berbagai daerah untuk menyosialisasikan empat pilar kebangsaan.

Zulkifli mengingatkan soal Pancasila yang akan makin lama makin memudar jika bangsa Indonesia tidak menyadarinya dan memahaminya kembali.

“Bangsa ini harus cepat menyadari dan melakukan berbagai upaya konkret untuk memahami kembali,” katanya saat menjadi narasumber sosialisasi empat pilar kebangsaan dalam rangka kegiatan Pemantapan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) XI di Gedung Srijaya, Surabaya, Jumat (3/3/2017)

Namun ia bersyukur karena saat ini muncul fenomena menarik, yakni keinginan pihak swasta untuk melakukan berbagai kegiatan soal pemahaman Pancasila dalam berbagai bentuk seperti seminar dan diskusi dengan melibatkan berbagai kalangan lintas profesi, suku dan agama.

Menurutnya, kepedulian pihak swasta terhadap Pancasila adalah bukti munculnya kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa.

“Ke depan, perlu lebih banyak upaya memahami kembali Pancasila di kalangan swasta lainnya seperti pemilik perusahaan, pemilik pabrik baik besar, menengah dan kecil,” tandasnya.

Zulkifli semula menggeluti dunia bisnis. Pada 1998 ia terjun ke pentas politik dan bergabung dengan PAN, partai yang didirikan tokoh reformasi Amien Rais. Pada periode 2000-2005 Zulkifli menjabat Ketua Departemen Logistik DPP PAN. Selanjutnya menjadi Sekjen DPP PAN periode 2005-2010. Kemudian ia menjadi Ketua DPP PAN periode 2010-2015. Karier politiknya terus melambung, di mana pada 2015 ia terpilih menjadi Ketua Umum DPP PAN periode 2015-2020. Saat itu ia mengalahkan Ketua Umum PAN petahana Hatta Rajasa.

Sebelum dipimpin Zulkifli PAN bersikap oposisi terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) – Jusuf Kalla (JK). Pada Pilpres 2014 PAN bersama Partai Gerindra, PKS, PPP, dan Partai Golkar tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) yang mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Dalam Pilpres tersebut Prabowo-Hatta kalah melawan Jokowi-JK yang diusung PDI-P, Nasdem, PKB, dan Hanura.

Peta politik berubah ketika PAN dinakhodai Zulkifli. Ia membawa gerbong PAN mendukung pemerintah. Dukungan resmi PAN kepada pemerintah diungkapkan Zulkifli dalam konferensi pers bersama Presiden Jokowi, Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PAN Soetrisno Bachir,  Sekretaris Jenderal  (Sekjen) PAN Eddy Soeparno, dan Ketum Partai Hanura Wiranto  di Istana Negara pada awal September 2015.

Zulkifli mengatakan ada kesamaan pandang antara PAN dengan kelompok partai pendukung pemerintah dalam menghadapi kondisi ekonomi global. “Kesamaan pandang kita adalah perlu ada ketahanan nasional yang didukung seluruh komponen bangsa agar kita dapat mempertahankan kelangsungan hidup bernegara dan berbangsa Indonesia,” katanya.

Dia menegaskan, dukungan PAN terhadap pemerintah berlaku tanpa syarat, yakni PAN tidak minta jatah menteri. Namun, dalam praktiknya, Jokowi memberikan apresiasi terhadap langkah PAN tersebut. Jokowi merekrut seorang kader PAN, Asman Abnur, dalam Kabinet Kerja.

Dalam perombakan kabinet jilid II, Rabu 27 Juli 2016, Jokowi memberi amanah kepada Asman Abnur sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, menggantikan Yuddy Chrisnandi.

Sebagai pimpinan PAN Zulkifli memiliki kewibawaan. Hal ini tercermin semasa kepemimpinannya tak ada gejolak di tubuh PAN. Solidnya PAN tersebut merupakan modal penting dalam berkompetisi di Pilkada serentak 2015 dan Pilkada serentak 2017.

Pada Pilkada 2015 sekitar 55% calon yang diusung meraih kemenangan. PAN mengusung 254 pasangan calon kepala daerah, dan hasilnya 140 pasangan berhasil menang. Dari sembilan provinsi yang mengadakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur, pasangan calon dari PAN menang di enam provinsi, yakni Jambi, Bengkulu, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah. Sedangkan untuk calon bupati atau wakil bupati dan wali kota atau wakil wali kota ada 134 pasangan calon yang berhasil menang.

Pada Pilkada 2017 pasangan calon kepala daerah yang diusung PAN banyak yang terpilih. Dari 94 pasangan calon yang diusung, PAN menang di 51 daerah atau 48 persen.

Zulkifli meraih banyak penghargaan, salah satu di antaranya ia dinobatkan sebagai “Best Legislator” dalam ajang Obsession Awards 2017 di Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (31/3/2017). Selain Zulkifli, yang juga mendapat penghargaan serupa adalah Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo, anggota Fraksi PKS DPR Zulkieflimansyah, dan anggota DPD RI M. Asri Anas.

“Anugerah Ini merupakan satu kehormatan kepada legislatif, di saat legislatif banyak mendapat sorotan, surveynya juga kurang menggembirakan, adanya anugerah ini sebagai pemacu semangat bagi kami dan kawan-kawan. Mudah-mudahan dengan kepercayaan ini kita akan berbuat lebih banyak untuk menyuarakan aspirasi rakyat,” kata Zulkifli dalam sambutannya.  (arh)

 

Baca Juga:

Penerima Obsession Awards dan Women’s Obsession Awards 2017

HM Jusuf Kalla Penerima Lifetime Achievement Award 2017

Fadli Zon Raih Anugerah “Best Achiever in Legislator”

Obsession Awards 2017 Dibanjiri Para Tokoh

Saut Situmorang Mainkan Saxophone di Acara Obsession Award 2017

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.