Jakarta, Obsessionnews – Buntut dari beredarnya rekaman video di Youtube berupa orasi Habib Rizieq yang menghina Ketua Umum DPP Partai Hanura Jenderal TNI (Purn) Wiranto, membuat pengurus dan kader Partai Hanura geram. Dalam orasi tersebut Habib Rizieq menyebutkan “ada seorang jenderal bernama Wiranto kita ganti menjandi Wiranti, karena dia tega2nya menghianati hati nurani rakyat, jenderal yang dulu ngakunya pembela Pancasila, sekarang pembela pantat Cina. Hanura kalau tidak suka silakan tuntut saya, tidak ada urusan, kita akan lawan penjilat-penjilat pantat Cina di Republik ini.”
Wakil Sekjen DPP Partai Hanura, Dimas Hermadiyansyah, menilai kata-kata yang terlontar itu sangat tidak layak diucapkan oleh seorang habib yang seharusnya menjadi panutan karena lebih paham ajaran Islam. “Islam itu agama Rahmatan Lil ‘Alamin, hal tersebut ditunjukkan oleh Rasulullah SAW dengan akhlaknya yang mulia melalui sikap dan tingkah laku beliau yang menghargai perbedaan di antara sesama manusia,” tutur anak buah Wiranto ini kepada obsessionnews.com, Rabu (6/4/2016).
Apa yang dilakukan oleh Habib Rizieq sangat jauh dari sikap dan tingkah laku yang di ajarkan oleh Rasulullah SAW, Ucapan yang dilontarkan penuh Fitnah, Hasutan dan menebar kebencian. Dia tidak paham penghayatan Pancasila tentang keberagaman dan demokrasi. “Partai Hanura mendukung Ahok dalam pilkada bukan karena jilat menjilat tapi itu sudah melalui mekanisme partai dan pertimbangan yang matang, karena Ahok kami nilai sudah terbukti dengan sungguh sungguh mampu membangun Jakarta yang lebih baik,” terangnya.
“Kemudian perihal nama Pak Wiranto yang diganti menjadi Wiranti itu menunjukkan bahwa Habib Rizieq yang ngakunya tokoh agama tidak menghargai kedua orang tua karena sebuah nama adalah pemberian orang tua yang harus kita hargai, dan yang diucapkan habib rizieq itu sangat melecehkan dan menghina,” sesal Dimas menyayangkan ulah sang Habib.
Dimas yang juga Ketua PP Pemuda Hanura sangat geram dengan kalimat profokatif Habib Rizieq yang menebar permusuhan, kebencian dan penghinaan terhadap Partai Hanura, “kami kader kader Partai Hanura sebenarnya ingin melaporkan Habib Rizieq karena telah melanggar KUHP pasal 156 – 157 ttg pernyataan permusuhan, kebencian dan penghinaan; pasal 160 ttg Penghasutan, pasal 310 – 311 ttg pencemaran nama baik dan UU ITE pasal 27 (3) serta pasal 28”.
Namun di tengah persiapan untuk melaporkan Habib Rizieq, Dimas yang merupakan Wakil Sekjen bidang Keanggotaan, menyampaikan salut dan kebanggannya terhadap Wiranto, karena atas penyadaran yang disampaikan Ketua Umum Partai Hanura para pengurus Partai Hanura berbesar hati dan tidak jadi melaporkan kepada polisi. “Kami bangga memiliki Ketua Umum yang bijak dan selalu mengajarkan kami untuk bertindak dan bersikap menggunakan Hati Nurani,” tandasnya.
“Ketika kami akan melaporkan ke Kepolisian, Pak Wiranto justru menjelaskan kepada kami bahwa kita tidak boleh membalas orang yang lagi kalap dan emosional dengan sikap yang sama, kita harus bisa lebih arif dan bijaksana menanggapinya. Lebih baik kita maafkan saja apa yang sudah Habib Rizieq lakukan terhadap kita,” jelas Dimas mengutip Wiranto.
“Mudah-mudahan ini pembelajaran bagi kita semua dalam berpolitik dan berdemokrasi, kita hargai perbedaan pilihan politik, jangan lagi menggunakan issu SARA dalam berpolitik dan Stop menggelorakan semangat kebencian, permusuhan dan fitnah demi membangun DKI Jakarta yang lebih baik, perihal ada pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Habib Rizieq biar penegak hukum yang bertindak, kita tidak usah memulai dengan melaporkannya, karena Saya (red. Wiranto) sudah memaafkan atas apa yang sudah diucapkan Habib Rizieq terhadap saya dan Partai Hanura,” tambahnya. (Ars)
