Kebumen, Obsessionnews.com – DPC Partai Demokrat turut memperkuat partai koalisi untuk mendukung pasangan Arif Sugiyanto-Rista-Purwaningsih sebagai calon bupati dan wakil bupati Kebumen, dalam pemilihan kepala daerah serentak pada 9 Desember 2020 mendatang.
Deklarasi Partai Demokrat terhadap pasangan Arif-Rista digelar di Hotel Mexolie, Kota Kebumen, Minggu (22/8/2020). Demokrat menjadi partai ke delapan yang secara resmi memberikan dukungan kepada pasangan Arif-Rista. Dan rencananya Partai Gerindra akan menjadi partai penutup ke sembilan untuk mendukung pasangan tersebut.
Ketua DPC Partai Demokrat Djoko Budi Sulistyanto mengatakan, merapatnya semua parpol untuk mendukung pasangan Arif-Rista menandakan bahwa tidak ada calon lagi yang terbaik selain pasangan Arif-Rista untuk diusung sebagai calon bupati dan wakil bupati Kebumen.
“Arif-Rista adalah harapan masyarakat Kebumen. Harapan kita semua. Menjadi calon tunggal menandakan bahwa inilah yang terbaik bagi masyarakat Kebumen,” ujarnya.
Menurutnya, proses penetapan dukungan terhadap pasangan Arif-Rista sudah mulai proses panjang. Pihaknya melihat kedua orang ini sudah mewakili representasi dari suara masyarakat Kebumen. Dalam dukungan ini, ia menegaskan tidak ada mahar politik yang diberikan Arif-Rista.
“Saya katakan tidak ada mahar politik di Partai Demokrat. Kita murni mendukung pasangan ini karena integritasnya karena visi misinya,” ucapnya.
Sementara itu Arif turut menambahkan, bahwa apa yang dikatakan Djoko benar, bahwa dalam proses pencalonan bupati dan wakil bupati ini tidak ada mahar politik berupa uang yang diberikan kepada Partai Demokrat, demikian juga partai lain yang sama-sama mendukung Arif-Rista.
“Semua komunikasi dengan parpol berlangsung dinamis. Tidak ada mahar politik, karena tujuan dan kesadaran kita sama, ingin menjadikan Kebumen lebih sejahtera,” jelasnya.
Penegasan ini kata Arif, sekaligus menepis kabar di luar yang menyebut para parpol ini dapat uang miliaran untuk mendukung dirinya. “Kita berani bersumpah, parpol mendukung kami tanpa syarat. Bisa dicek, ditanyakan langsung kepada para pimpinan parpol pendukung,” tambahnya.
Menurutnya, dalam proses pilkada ini, tim pemenangan mengeluarkan uang hanya sebatas biaya kampanye. Seperti pemasangan baliho, penyampaian visi misi, serta biaya untuk para saksi di TPS. Menurutnya, itu wajar, dan aturan biaya kampanye juga sudah diatur dalam Undang-Undang Pemilu.
“Itu semua adalah biaya perpolitikan, dan dana kampanye itu sudah aturannya. Dan kita pasti tertib dan taat aturan,” tandasnya. (Albar)
