Jakarta, Obsessionnews.com – Pasca ditahannya Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Setya Novanto atas kasus dugaan korupsi e-KTP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), membuat partai berlambang pohon beringin ini seperti diterpa angin topan. Tidak jaya lagi seperti zaman Orde Baru (Orba) saat di bawah kendali Presiden Soeharto.
Untuk itu putri Presiden ke-2 RI Soeharto, yakni Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto), mengaku siap dijadikan Ketum Golkar melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar, jika dia dipercaya oleh pemegang suara di Munaslub tersebut.
“Saya niatnya bukan mau ini ya, pimpinan atau ketua Golkar. Ini niatnya cuma baik mau memperbaiki Golkar, kalau dipercaya oleh para pemegang suara,” ujar Titiek.
Titiek juga mengaku dirinya sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah pemegang suara dalam Munaslub. Hanya saja ia enggan membeberkan rinci dengan siapa saja komunikasi politik tersebut dilakukan.
Namun dia mengatakan tidak meminta restu kepada orang-orang di luar partai Golkar. “Masa kita minta restu dari partai lain, malu dong. Kalau Golkar enggan perlu minta restu dari partai-partai lain, kita internal sendiri aja,” katanya.
Seperti diketahui, Titiek telah meminta masukan dan pertimbangan dari sesepuh Partai Golkar, terkait rencananya untuk maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar dalam Munaslub yang akan digelar paling lambat akhir Desember 2017.
Titiek mengundang sesepuh Partai Golkar, yakni Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tandjung, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, mantan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Indonesia Emil Salim, dan juga mantan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan Haryono Suyono.
Titiek mengumpulkan sesepuh Partai Golkar di rumah keluarga Soeharto, Jalan Cendana, Jakarta Pusat, Sabtu (9/12/2017). Pertemuan itu juga dihadiri Siti Hardijanti Rukmana, atau sering dikenal juga dengan nama Mbak Tutut.
Akbar memberikan apresiasi kepada kesungguhan Titiek untuk maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar. Golkar, kata Akbar, memang membutuhkan sosok kader yang memiliki semangat dan integritas yang tinggi untuk bisa membangun partai dari keterpurukan.
“Kalau Titiek tertarik untuk maju, kita apresiasi. Tentu saja kami juga yakin Titiek memahami betul bagaimana aturan-aturan dan mekanismenya,” ujar Akbar seperti dikutip Obsessionnews.com dari cendananews.com, Minggu (10/12).
Akbar menilai Titiek merupakan tokoh DPP Golkar yang sudah sering ke daerah-daerah dalam kapasitasnya sebagai pengurus partai maupun dalam kapasitasnya sebagai anggota DPR RI. Kedatangannya ke daerah-daerah juga sekaligus mendengar aspirasi dari masyarakat, rakyat, dan para senior dan junior di daerah. (Poy)
Baca Juga:
Penunjukan Aziz Syamsuddin Sebagai Ketua DPR Tidak Sah
Akbar Tandjung dan Sesepuh Partai Golkar Dukung Titiek Soeharto
Netizen Dorong Titiek Soeharto Ambil Alih Golkar
Akbar Tandjung Nilai Titiek Soeharto Penuhi Syarat Jadi Ketum Golkar
Pengamat: Titiek Soeharto Berpeluang Besar Pimpin Golkar
Ingin Benahi Golkar, Titiek Soeharto Siap Jadi Ketum
Polling Twitter: Titiek Soeharto Ungguli Airlangga
Dekat dengan Umat Islam, Titiek Dinilai Tepat Pimpin Golkar
Titiek Soeharto, “Kuda Hitam” Ketum Golkar
Kesetiaan Titiek Soeharto pada Golkar
Dedi Mulyadi: Semua Kader Sepakat Munaslub Golkar
Dedi Mulyadi: Akar Rumput Menghendaki Munaslub Golkar
Jadi Ketum Golkar, Airlangga Harus Mundur dari Menteri
Airlangga Klaim Telah Direstui Jokowi
Jelang Munaslub Golkar : Idrus Marham vs Airlangga
Kepada DPP dan DPD Tingkat I, Ical Usulkan Munaslub Golkar
Muchtar: Pengganti Novanto, Pendukung Rezim Jokowi
Publik Sudah Muak pada Setya Novanto
Jika Jadi Ketum Golkar, Airlangga Harus Mundur dari Kabinet!
KPK Tegaskan Punya Bukti Kuat Novanto Terlibat Kasus e-KTP
Wapres JK Minta Golkar Gelar Munaslub Gantikan Novanto
Kasus Novanto Episode Terburuk dalam Sejarah Golkar
Politisi Golkar Tuntut Novanto Mundur Sebagai Ketua DPR
Peneliti NSEAS: Novanto Tersangka, Golkar Tidak Akan Menjauh dari Jokowi