Sabtu, 20 April 24

Dianggap Rasis Kolonialisme, Patung Presiden AS Disingkirkan dari Museum New York

Dianggap Rasis Kolonialisme, Patung Presiden AS Disingkirkan dari Museum New York
* Patung Roosevelt di Museum New York. (Foto: CNN)

Dianggap menyinggung dan mengagungkan rasisme dan kolonialisme, patung perunggu Presiden Amerika Serikat (AS) Theodore Roosevelt telah dipindahkan dari luar sebuah museum di New York.

Dilansir RT, patung yang menampilkan Roosevelt duduk di atas kuda diapit penduduk asli Amerika dan seorang pria Afrika Amerika tersebut dipindahkan dengan derek pada Rabu (19/1/2022) malam.

Monumen itu telah berdiri di luar Museum Sejarah Alam AS di Manhattan, New York selama lebih dari 80 tahun, tetapi sekarang dipindahkan ke Perpustakaan Kepresidenan Theodore Roosevelt di Dakota Utara.

Museum tersebut dibanggakan hubungannya dengan keluarga Roosevelt. Faktanya, Theodore Roosevelt Sr. adalah salah satu dari empat dermawan yang ikut mendirikan lembaga tersebut pada 1869.

Putranya, yang kemudian menjadi presiden Amerika ke-26, lahir di Manhattan dan menjabat sebagai gubernur New York pada awal abad ke-20.

Dikenal sebagai “Teddy” atau “TR,” Theodore Roosevelt Jr. menjadi presiden pada usia 42, yang termuda dalam sejarah.

Roosevelt memperjuangkan kebijakan populis, seperti memecah kepercayaan yang kemudian mencekik ekonomi AS.

Sebelum terjun ke politik, ia menjadi pahlawan perang dengan memimpin pasukan penunggang kuda melawan tentara Spanyol di Kuba.

Ia memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 1906 karena menjadi perantara berakhirnya Perang Rusia-Jepang.

Roosevelt juga dikenal sebagai ahli konservasi, setelah mendirikan lima taman nasional, dan patung New York dimaksudkan untuk merayakan warisannya sebagai seorang naturalis yang setia.

Ia menjadi salah satu dari empat Presiden AS yang wajahnya diabadikan di Gunung Rushmore.

Namun, selama protes Black Lives Matter yang melanda AS pada 2020, kritik terhadap monumen meningkat.

Para pengunjuk rasa mengeluh bahwa patung tersebut mengagungkan kolonialisme dan mempromosikan “hierarki rasial.” (*/Okz/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.