
Rezim pemerintah bisnis restoran cepat saji KFC asal Amerika Serikat (AS) katena langkah primosunyafianggap pemborosan terhadap makanan.
Otoritas China pada Rabu, (12/1/2022), merilis sebuah kecaman terbuka dengan menyebut bahwa KFC melakukan aksi pemborosan makanan.
Dalam laporan CNN International, Asosiasi Konsumen China mengecam promosi perusahaan yang memungkinkan pelanggan menerima pilihan acak mainan edisi terbatas secara gratis dengan membeli sebuah menu. Menurut lembaga itu, hal ini telah menyebabkan orang-orang bergegas membeli terlalu banyak makanan tanpa niat untuk memakannya.
Akibat makanan yang tidak dimakan, lembaga resmi itu menyebut bahwa sebagian besar konsumen melakukan pembuangan terhadap makanan itu.
“Pelanggan yang menginginkan kesempatan mendapatkan boneka lengkap harus membeli setidaknya enam kali makan,” tulis selebaran yang diposting di akun media sosial badan resmi itu.
“Beberapa orang bahkan membeli lebih dari 100 makanan sekaligus, menghabiskan hampir 10.500 yuan atau sekitar Rp 22 juta dalam upaya untuk mendapatkan mainan.”
Asosiasi itu juga mengecam KFC atas apa yang digambarkannya sebagai mangsa “irasionalitas konsumen” untuk mendorong mereka membeli lebih banyak makanan.
“(Ini) bertentangan dengan ketertiban umum, kebiasaan yang baik, dan semangat hukum,” tegas lembaga itu.
Sejauh ini, belum ada konfirmasi atau balasan langsung dari pihak Yum China selaku pemegang merek KFC di Negeri komunis berpenduduk tersebar di dunia tersebut.
Beijing sejauh ini beberapa kali mengambil langkah dalam memperkuat program ketahanan pangan nasional. Terbaru, pemerintah negara pimpinan Presiden Xi Jinping itu meluncurkan “rencana aksi” yang mendorong konsumen untuk tidak memesan lebih banyak makanan daripada yang mereka butuhkan.
Tak hanya itu, Pemerintah China juga meminta agar warga melaporkan restoran yang kedapatan menyia-nyiakan makanan yang tidak terjual atau habis dimakan. (CNBC/Red)