
Jakarta, Obsessionnews.com – Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono menolak usulan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) supaya ada Klub Presiden dan Mantan Presiden agar ada wadah komunikasi antara presiden dengan mantan-mantan presiden. Usulan itu ditawarkan SBY di depan Presiden Joko Widodo saat keduanya bertemu di beranda Istana Merdeka, Kamis (9/3/2017). Namun, mendengar pernyataan SBY tersebut, Presiden Jokowi hanya meresponsnya dengan tertawa.
“Itu usul yang ngawur dan enggak ada gunanya. Itu mah cuma keinginan SBY agar gampang minta waktu ketemu Pak Joko Widodo, serta ingin sering ketemu Ibu Megawati. Makanya Joko Widodo yang waras tertawa-tawa aja,” ujar Arief Poyuono dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Obsessionnews.com, Jumat pagi (10/3/2017).
Arief menegaskan, yang paling benar itu contoh negara-negara maju seperti Amerika Serikat, China dan lain-lain. “Kalau sudah mantan presiden ya sudah pensiun saja. Apalagi sudah dua periode dan tidak boleh mengristisi presiden yang menggantikannya,” tutur Pentolan Gerindra ini.

Jadi, tegas dia, rakyat tidak bingung dan tidak terjadi adu domba. Kalaupun ada usulan untuk pemerintahan yang baru, lanjutnya, cukup japri lewat whatsapp (WA) saja. “Terjamin kok enggak bisa disadap dan jangan ngoceh-ngoceh di media sosial seakan-akan pemerintahan yang pernah dipimpinnya lebih baik dari yang sekarang,” ajak Pentolan Gerindra pula.

Menurut Arief, tugas mantan Presiden itu sebaiknya berhenti dari aktifitas politik seperti jadi ketua umum parpol serta lebih baik masuk kampus dan mengajar mahasiswa untuk menyiapkan peminpin-pemimpin masa depan Indonesia serta menikmati masa pensiun sambil menulis buku yang berguna bagi bangsa dan negara.
“Kalau mau bikin Club Presiden dan Mantan Presiden enggak perlu formal. Buat aja group chatting WhatsApp sesama Presiden dan Mantan Presiden, sehingga tidak menganggu waktu Presiden yang sedang memerintah untuk bekerja buat rakyat,” tegas wakil Prabowo ini. (Red)