Sabtu, 23 September 23

Di depan Kader Parmusi, Jenderal (Purn) Djoko Santoso : Bismillah, Saya Siap untuk Rakyat !

Di depan Kader Parmusi, Jenderal (Purn) Djoko Santoso  :  Bismillah, Saya Siap untuk Rakyat !

 Jenderal (Purn) H. Djoko Santoso.

Rudi

Jakarta-Dengan diawali ucapan ‘Bismilah’, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) H Djoko Santoso menegaskan kembali kesiapannya menjadi calon presiden serta berjanji untuk memberikan yang terbaik bagi rakyat dan Negara Indonesia.

“Dengan mengucap Bismillah, saya siap menjadi calon presiden. Saya siap memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara,” tegasnya ketika memberikan pembekalan pada Musyawarah Kerja Nasional ke-2 Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) di Jakarta, Senin malam.

Djoko Santoso menemukakan keterangan tersebut ketika menjawab pertanyaan peserta Munas Parmusi mengenai kesiapannya untuk maju ke pemilihan presiden (Pilpres) pada 2014.

Ia menjelaskan, tekadnya untuk menjadi calon presiden sudah bulat. Keputusannya untuk maju ke Pilpres 2014 pertama kali datang dari sahabat-sahabatnya yang berasal dari berbagai partai politik serta dari sejumlah tokoh masyarakat. Dalam kaitan itu, Panglima TNI 2007-2010 itu bahkan mengaku sudah membentuk Tim Sukses.

Tapi menurut Ketua Gerakan Indonesia ASA (adil, sejahtera, aman) itu, sebagai orang Jawa dirinya lebih “bisa rumongso” (bisa merasa) daripada “rumongso bisa” (merasa bisa), sehingga ia mengaku berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Berhasil tidaknya menjadi Presiden, saya serahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Yang penting saya mengikuti prosesnya dengan baik dalam sistem yang berkualitas. Kalau terus memikirkan hasil akhir saja, saya bisa ‘stress’,” katanya.

Menurut Djoko, tekadnya untuk maju ke Pilpres 2014 juga dilandasi oleh keprihatinan bahwa reformasi yang sudah berusia 15 tahun ternyata belum memberikan hasil sesuai harapan sebagian besar rakyat, terutama dari sisi keadilan dan kesejahteraan.

Ia menyatakan ingin terus berjuang untuk Indonesia yang adil, sejahtera dan aman, dan itu pula sebabnya ia membentuk Gerakan Indonesia ASA dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ketua Dewan Pembina Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) dan Ketua Dewan Penasehat Forum Sekretaris Desa Seluruh Indonesia (Forsekdesi) itu menambahkan, menjadi pemimpin pada dasarnya adalah menjadi orang yang siap berkorban, bahkan siap menderita demi kemajuan rakyat yang dipimpinnya. 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.