Sabtu, 20 April 24

Devisa Turun USD2,1 Miliar Karena Bayar Utang, BI Jamin Masih Aman

Devisa Turun USD2,1 Miliar Karena Bayar Utang, BI Jamin Masih Aman
* Dollar AS. (Foto: Industry)

Jakarta, Obsessionnews.com – Dalam enam bulan terakhir cadangan devisa Indonesia selalu mengalami peningkatan. Lihat saja cadangan devisa pada Agustus 2019, berada di angka USD126,4 miliar. Itu artinya, cadangan devisa Indonesia yang dicatat oleh Bank Indonesia (BI) meningkat dari USD125,9 miliar pada Juli 2019.

Peningkatan cadangan devisa pada Agustus 2019 sendiri terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa migas dan penerimaan valas lainnya.

Mengutip keterangan resmi BI, Jakarta, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,4 bulan impor atau 7,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar.

Namun, rupanya memasuki September 2019 bulan lalu, BI mencatat bahwa cadangan devisa Indonesia menurun. BI mencatat posisi cadangan devisa Indonesia sebesar USD124,3 miliar pada akhir September 2019. Jumlah itu mengalami penurunan USD2,1 miliar dari posisi akhir Agustus 2019 yang sebesar USD126,4 miliar.

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7, 1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Penurunan cadangan devisa pada September 2019 tersebut utamanya dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri Pemerintah. Di sisi lain juga didorong berkurangnya penempatan valas perbankan di BI.

Meski demikian, BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. “BI juga memandang, ke depan cadangan devisa tetap memadai dengan didukung stabilitas dan prospek ekonomi yang tetap baik,” tulis keterangan BI.

BI menyebut cadangan devisa Indonesia akan stabil di sisa tahun ini. Meskipun memang aliran dana masuk tidak sederas enam bulan sebelumnya.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti mengatakan, alasan kuat mengapa tidak sederas bulan sebelumnya karena kondisi perekonomian global yang masih belum stabil.

“Kalau melihat prospek ke depan dengan kondisi global seperti sekarang, inflow kita masih bisa expect. Tapi memang mungkin tidak akan sederas 6 bulan pertama. Kita enggak mungkin sampai ke sana,” ujarnya saat ditemui di Museum Bank Indonesia, Jakarta.

Catatan cadangan devisa Indonesia yang teranyar memang menurun. Apalagi ada beberapa masalah seperti pembayaran utang dan kondisi global yang tidak stabil.

Meskipun begitu, BI akan melakukan beberapa hal untuk mendongkrak kembali cadangan devisa. “Tapi artinya tetaplah kita akan berusaha untuk menjaga cadev kita,” tegas Destri. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.