Jumat, 19 April 24

Desainer, Jeny Tjahyawati

Desainer, Jeny Tjahyawati
* Desainer, Jeny Tjahyawati

Ide-ide brilian Jeny tertuang dalam lembaran kain Nusantara menjadi busana muslimah yang dikenal hingga mancanegara. Dua belas tahun konsisten dan kerja keras adalah kunci baginya.

 

Usai memenangkan sebuah perlombaan desain busana muslimah tahun 2004, Jeny Tjahyawati merasa telah menemukan passion utamanya. Mengakomodasi kebutuhan dan selera kaum muslimah untuk berhijab anggun, namun tetap mengikuti perkembangan mode. Label pertamanya dinamai ‘Jeny by Jeny Tjahyawati’ dan disusul ‘Ethnicant’.

Dia piawai memadukan pesona kain tradisional dan keanggunan busana muslimah. Fokusnya untuk menggali nilai-nilai dari tanah leluhur demi menjadikan para wanita muslimah tetap menjaga budaya dan adat Indonesia. Material kain Nusantara dijadikan sebuah tren dengan gaya yang simpel dan banyak menggunakan potongan maupun aplikasi berciri dua atau tiga pieces.

Kerja kerasnya membuahkan hasil. Gerbang go international terbuka sejak berpartisipasi dalam Hong Kong Fashion Week tahun 2007 dan mengikuti kompetisi Global Desain Fashion dan Model Indonesia. Bagi Jeny, hal tersebut adalah kesempatan untuk memperkenalkan Indonesia yang kaya unsur desain fashion berakar budaya lokal ke ranah dunia.

Belum lama ini, lulusan terbaik sekolah Fashion ASRIDE ISWI ini ikut memamerkan busananya dalam ajang Asia Islamic Fashion Week (AIFW) 2017 di Malaysia dan Saverah Women Expo 2017 di London. Dia juga mendapat penghargaan Luxury Awards dalam pergelaran mode internasional, Torino Fashion Week, di kota Turin, Italia.

Di saat para desainer berkolaborasi dengan perancang ternama lainnya, Jeny justru mengambil langkah berbeda. Dia mengajak para mahasiswa dari sekolah mode dari dalam dan luar negeri untuk mendesain busana bersama-sama.

“Dari berdiskusi, saya arahkan garis rancangan mereka, kemudian dikolaborasikan dan hasilnya karya baru yang menarik,” ungkap penyuka travelling yang mengaku senang mengikuti perkembangan mode, baik di Tanah Air maupun panggung mancanegara.

Berkembangnya minat masyarakat pada tren fashion muslim adalah hal yang menggembirakan bagi Jeny. Karena itulah dia bersama lima desainer lainnya menggagas komunitas Hijabersmom sebagai wadah bersosialisasi para ibu berhijab.

Penulis buku ‘Gaya Praktis Berkerudung’ ini pun percaya, kalau dilihat dari volume jumlah umat muslim, sepertinya target Indonesia untuk menjadi role model fashion muslim dunia 2020 jadi bukan hal yang mustahil dan memacu dirinya lebih giat berkarya. (Naskah: Angie Diyya, Foto: Istimewa)

Artikel ini dalam versi cetak dimuat di Majalah Women’s Obsession edisi Agustus 2017.

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.