Jakarta, Obsessionnews – Anggota Komisi V DPR RI Miryam S Haryani menilai demonstrasi dan aksi kekerasan yang dilakukan supir taksi, merupakan puncak kekesalan mereka kepada pemerintah yang tidak berani bersikap tegas terhadap angkutan umum berbasis aplikasi.
“Saya kira pemerintah seharusnya bisa belajar dari kasus ojek berbasis aplikasi kemarin, sehingga polemik yang seperti ini tidak terulang lagi,” ujarnya, Selasa (22/3/2016)
Padahal menurut Miryam, persoalannya sederhana. Pemerintah harus membuat aturan yang baru untuk mengatur angkutan umum berbasis online itu. Agar persaingan bisnis jasa tranpotasi itu berjalan dengan sehat.
“Coba perhatikan saja pada kasus ojek dulu pemerintah dalam hitungan jam mampu menarik kembali kebijakannya akibat adanya penolakan keras dari masyarakat melalui sosial media terkait penolakan pemblokiran ojek berbasis aplikasi,” ucap politisi Hanura ini.
Ia mengira celah ini sedang coba dijalankan oleh angkutan umum berbasis aplikasi, sehingga wajar jika kemudian angkutan umum konvensional melakukan demontrasi.
“Sejauh ini pemerintah hanya sibuk saling lempar tanggungjawab terkait penanganannya, padahal saya sudah berulangkali sampaikan bahwa masalah ini akan selesai jika pemerintah mengeluarkan peraturan apa itu dalam bentuk PP atau Perppu guna menyelesaikan polemik antara angkutan umum konvensional dan berbasis aplikasi,” katanya. (Albar)