Minggu, 2 April 23

Demam Batu Akik di Aceh

Demam Batu Akik di Aceh
* Pasar batu akik dadakan yang ramai pengunjung di Jalan Soekarno-Hatta, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. (Foto-foto: Agung Sanjaya/obsessionnews.com)

Aceh Besar, Obsessionnews  Demam batu akik akhir-akhir ini melanda seluruh masyarakat Indonesia. Batu akik atau disebut juga batu mulia dewasa ini ini bak jamur di musim hujan, menjalar di sela-sela perekonomian masyarakat Indonesia. Hingga kini demam batu akik tersebut terasa di berbagai daerah, termasuk di Provinsi Aceh yang terkenal dengan gioknya.

Di Kabupaten Aceh Besar terdapat pasar batu akik dadakan yang terletak di Jalan SoekarnoHatta, berdekatan dengan Rumah Sakit Umum (RSU) Meuraxa dan kantor Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh. Pasar dadakan ini sering dikunjungi para pemburu batu akik. Pedagang di wilayah ini berasal dari seluruh daerah di Aceh.

Tinggal pilih harga batu akik yang termurah hingga yang termahal
Tinggal pilih harga batu akik yang termurah hingga yang termahal

Dimulai sejak pagi hingga malam terdengar keriuhan para penjual dan pembeli. Setiap hari transaksi batu akik dilakukan. Pengunjungnya tidak hanya warga lokal, tapi juga masyarakat dari luar daerah.

Harga yang ditawarkan bervariasi mulai dari yang paling murah yakni Rp 10 ribu hingga yang berharga ratusan juta rupiah. “Harganya bermacam-macam, tergantung jenis dan kualitas batunya. Bongkahan kecil ini Rp 10 ribu, ada juga harganya mahal hingga Rp 200 juta. Kalau batu giok solar seperti ini harganya Rp 300 ribu/kg,” kata salah seorang pedagang, Sulaiman, kepada obsessionnews.com sambil menunjuk bongkahan batu giok solar dengan senter, Jumat (13/3/) malam.

Untuk mendapatkan batu akik dengan kualitas tinggi dibutuhkan kejelian agar dapat melihat keaslian dan kualitas batu tersebut. Salah seorang pembeli yang berasal dari Jakarta, Burhan Alpin, menjelaskan kepada obsessionnews.com, kedatangannya ke pasar batu akik dadakan ini untuk mencari buah tangan yang cocok dibawa ke Jakarta.

Burhan Alpin, staf anggota DPR, tertarik pada keramaian pasar batu akik dadakan
Burhan Alpin, staf anggota DPR, tertarik pada keramaian pasar batu akik dadakan

“Saya menyempatkan diri datang ke sini, karena saya dengar di sini harga batu akik sangat terjangkau dan banyak pilihannya sehingga sangat cocok sebagai buah tangan. Saya ingin mengecek kebenarannya. Di sini sangat ramai, sepanjang jalan para pedagang menjajakan batu akik. Dan setelah saya berkeliling di tempat ini, desas-desus tentang pasar dadakan ini memang benar adanya,” ujar Burhan yang merupakan staf ahli salah anggota Fraksi PKB DPR RI asal Aceh.

Pembeli lain, Ramadhan WR, menjelaskan membeli batu bongkahan harus dengan teliti. “Kalau mau membeli bongkahan harus teliti dan sangat hati-hati. Dari luar saat disenter kelihatan ada indocres atau solar, tetapi saat dibelah atau diasah rupanya sudah beda, ada yang retak atau koral di dalamnya. Oleh karena itu membeli batu ini susah susah gampang. Ingat, harus teliti dan sabar,” katanya.

Dari pantauan obsessionnews.com, panjang pasar dadakan ini sekitar 100 meter di bahu-bahu jalan Soekarno Hatta tersebut dengan pencahayaan seadanya. Dan apabila telah memasuki waktu malam hari membuat macet karena keramaiannya. Bahkan ada yang memarkirkan sepeda motornya hingga setengah badan jalan. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena mengganggu para pengguna jalan. (Agung Sanjaya)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.