Jakarta, Obsessionnews – Lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyambangi Mahkamah Agung Jakarta. Kelima pimpinan dimaksud adalah Taufiequrachman Ruki, Johan Budi SP, Indriyanto Seno Adji, Adnan Pandu Praja serta Zulkarnain.
Dalam pertemuannya dengan ketua MA Hatta Ali, Indriyanto Seno Adji mengatakan, pertemuan tersebut hanya membahas masalah secara umum. MA diklaim sebagai lembaga peradilan tertinggi yang menjadi tujuan untuk mencari kebenaran.
“Karena kita menyadari bahwa sebagai lembaga kekuasaan kehakiman tertinggi, MA tidak dalam otoritas diskusi atau memberi arahan tentang teknis hukum yang akhir-akhir ini jadi permasalahaan,” ujar Indriyanto saat dikonfirmasi, Jumat (6/3/2015).
Tidak tahu tujuan dari apa yang disampaikan Indriyanto. Namun pertemuan ini dilakukan tidak lama setelah adanya desakan terhadap pimpinan KPK mengajukan PK dan menolak pelimpahan kasus Budi Gunawan ke Kejaksaan Agung. Desakan itu justru datang dari internal KPK.
Guru Besar dari Universitas Indonesia itu membantah kalau pertemuan itu juga membahas rencana pengajuan PK. “Tidak lain mas, pimpinan KPK dan Plt hanya cortessy call pada pimpinan MA,” tegasnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi secara terpisah Kepala Humas MA, Ridwan Mansyur mengaku ada pembicaraan soal rencana pengajuan PK yang akan diajukan KPK terkait putusan Praperadilan Komjen Budi Gunawan.
”Tapi tidak spesifik menjurus ke mana hanya gambaran umum saja,” kata Ridwan.
Sebelumnya pegawai dan para mantan pimpinan meminta KPK melakukan upaya PK atas putusan praperadilan yang memanangkan Komjen Budi Gunawan bila tidak, para pimpinan aktif diminta mundur. (Has)
