Obsessionnews.com - Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membantah adanya skenario menjegal Anies Baswedan melalui pembentukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus pada Pilgub Jakarta. Dia menyebut, pembentukan koalisi besar merupakan bagian dari demokrasi. Menurut Dasco, tidak ada larangan bagi partai-partai untuk bergabung dan mengusung kandidat kepala daerah. Sementara pembentukan KIM Plus dikhawatirkan melahirkan satu kandidat paslon melawan kotak kosong. Baca juga: Operasi Senyap, Anies Terancam Gagal Nyagub “Sekarang ini alam demokrasi. Kalau partai politik ingin mencalonkan siapa kan kita juga enggak bisa melarang,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/8). Dia menilai, KIM Plus nantinya bukan hanya untuk memenangkan pilkada. Namun bekerja sama untuk ke depan lagi. Dia juga menolak kalau disebut adanya agenda tukar guling. “Enggak ada tukar guling-tukar guling ya," tuturnya. "Ini dibentuk untuk kemajuan Indonesia ke depan, tidak hanya sebatas pilkada." Baca juga: PDIP Siap Patahkan Skenario Kotak Kosong di Jakarta Anies Baswedan sekalipun memiliki elektabilitas tinggi dan mendapatkan dukungan dari Nasdem dan PKS, secara resmi belum didaftarkan ke KPU. Sementara PKB, membuka opsi untuk bergabung dengan KIM. Dasco tidak membeberkan partai mana yang nantinya bergabung dengan KIM Plus mengusung Ridwan Kamil di Jakarta. "Nanti sehari-dua hari kan ketahuan hasil sinkronisasinya,” kata Dasco ketika disinggung apakah PKS atau Nasdem yang nantinya merapat. (Erwin)