Jumat, 19 April 24

Dari Saudi dengan Rekonsiliasi

Dari Saudi dengan Rekonsiliasi

Oleh: Dr Sri-Bintang Pamungkas

Perkara yg dituduhkan kpd HRS/Habib Riziek Syihab sesungguhnya telah mereda dg sendirinya, habis lalu hilang… Sama spt Perkara Tuduhan Makar Palsu. Sekalipun, Tito masih berusaha meyakinkan siapa saja tentang kekuasaannya, bahwa kapan pun dia mau perkara apa pun bisa diangkatnya kembali. Dia malu, kepalsuannya terbongkar…tetapi tetap menjadi ancaman!

Jadi HRS sebenarnya sudah menang angin. Tito gagal menyentuhnya, sekalipun sudah minta bantuan Interpol. Jadi mestinya HRS tenang2 saja, Allah Swt pasti melindunginya! Meskipun HRS dan keluarganya tetap harus waspada dan berdoa…Dan jangan pulang dulu sampai Rezim ini tumbang!

Mungkin agak berat, tapi harus sabar menghadapi Rezim Multi Jahat ini… Anti kesejahteraan, anti Pribumi, anti Agama, anti umat… Pro kemiskinan, pro penggusuran, pro PKI, pro reklamasi, pro Mafia Cina, pro RRC…wah!

Jadi, HRS tdak perlu minta *rekonsiliasi*, apalagi, kok, begitu tiba2… Lalu kenapa tiba2 ada isyu rekonsiliasi, sebuah ajakan berdamai? Siapa butuh perdamaian, ketika rakyat terus dianiaya? Dan harus terus melawan untuk bisa menang?! Apa dg perdamaian, lalu penganiayaan yg Multi Jahat itu menjadi reda dan hilang?!

Kalau HRS tidak perlu rekonsiliasi, siapa lalu yg sebenarnya butuh rekonsiliasi? Mungkin saja Jokowi yg butuh…Kalau begitu, bisa menuntut tutup kasus HRS, tutup kasus Makar, tutup kasus penistaan kpd Islam dan pengejaran thd ulama2 dan aktivis2 dan seribusatu Kejahatan tadi itu… kLu damai. Dg kata lain, sebaiknya rezim Joko-Jeka mundur saja… Rezim Mundur, dan kejahatannya tidak diteruskan ke Pengadilan, SEBAGIAN atau SELURUHNYA…Itulah makna sesungguhnya dari *impeachment*, spt pernah dialami Richard Nixon dan Roh Taewo… mungkin juga Donald Trump. Cabut Mandat dalam sebuah proses di *SI-MPR*.

Tapi kelihatannya tidak begitu, paling tidak sekarang ini… Justru yg diminta oleh Jokowi adalah agar dia bisa maju lagi pada 2019. Jokowi masih punya tugas yg belum diselesaikannya, berkaitan dg nasib Indonesia supaya tunduk pada RRC dan Mafia2.Cina…! Dari sisi Sosial dan Ekonomi sudah selesai…tinggal sisi politiknya beberapa langkah lagi!

Bagi Jokowi, HRS bisa menjadi salahsatu batu sandungan. Tentu batu sandungan lain adalah mereka yg menolak rekonsiliasi. Yaitu mereka yg merindukan Cita2 Kemerdekaan, Indonesia yg Adil dan Makmur, bebas dari segala bentuk penjajahan, sejahtera lahir dan batin, berkelanjutan, serta sejajar dan terhormat di antara bangsa2 di dunia.

Maka sangat mungkin yg meminta rekonsiliasi adalah justru rezim sendiri dan…mereka yg mempunyai pandangan sama thd 2019! Siapa2 mereka? Cukup banyak, yaitu para Pemain yg mau berjudi memenangi Pilpres. *Prabowo Subianto* pastilah salahsatunya…demi membayar kekalahannya di 2014. Tapi Bowo bukan satu2nya…., termasuk juga Cawapres2. Sebutlah LBP, Hendropriono, Gatot Nurmantio, dll, dll.

Ada lagi yg butuh rekonsiliasi… *Anies Baswedan* yg Oktober nanti dilantik menjadi Gubernur DKI Jaya tentu mikir2, kalau Jokowi masih menjadi presiden dan Bos-nya… Kalau bukan Jokowi, tidak soal. Tapi kalau Jokowi, maka dia pun sbg Gubernur harus berbaik-baik…

Ada satu sosok lagi, *Amien Rais*, yg tidak mau mundur dari Amandemen UUD45. Artinya, Amien pun merasa lega dan puas, kalau rekonsiliasi yg menolak kembali ke UUD 45 Asli bisa tercapai. Siapa pun yg menjadi presiden tidak soal baginya, mau Jawa, Cina, Arab… NKRI hilang dari peta bumi pun gak jadi soal!

Dari menengok HRS di Saudi, mereka bertiga membawa bisikan rekonsiliasi. *Yusril Ihza Mahendra* yg konon mendapat amanat rekonsiliasi pun punya kepentingan… Siapa tahu PBB dan dirinya bisa muncul lagi di medan politik! Dan menjadi salahsatu Capres atau Cawapres.

@SBP

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.