
Jakarta, Obsessionnews – Upaya dugaan kriminalisasi yang dialami pimpinan KPK periode sebelumnya, ternyata tidak mempengaruhi antusias pihak internal untuk mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK. Tidak hanya pimpinan periode sekarang, dari tingkat direktur hingga deputi juga menunjukan minat yang sama.
Pelaksana Tugas Wakil Ketua KPK Johan Budi SP mengaku merasakan suasana dan desas desus yang sudah terjadi di internal. Namun dia enggan menyebut orang-orang yang dimaksud karena alasan privasi.
“Kalau suasana di dalam KPK mungkin ada beberapa yang mau melamar juga,” ungkap Johan saat dihubungi di Jakarta, Selasa (2/6/2015).
Di tingkat pimpinan Johan mengatakan belum ada pembahasan bersama siapa-siapa saja yang memutuskan untuk ikut mencalonkan diri. Sementara ketika ditanya mengenai kesiapan dirinya, Johan mengaku masih perlu mengajak rembuk keluarga.
“Kalau saya belum memutuskan mau calon atau tidak, sampai hari ini saya belum melakukan apa-apa, saya harus diskusi dulu dengan keluarga,” terangnya.
Mantan juru bicara KPK ini menambahkan, saat ini dirinya juga masih menimbang-nimbang untuk menakar kapasitasnya. Baginya, jabatan sebagai pimpinan KPK mempunyai tanggung jawab yang tidak ringan.
“Saya juga akan mengukur diri apakah saya ini lolos seleksi gak ikut di dalam Pansel ini, apakah saya memenuhi syarat untuk ikut seleksi gak,” kata dia.
Pansel KPK akan mulai membuka pendaftaran calon pimpinan KPK pada 5-24 Juni 2015. Seleksi akan dilakukan dengan tes pembuatan makalah hingga tes wawancara terhadap semu kandidat tanpa kecuali.
Hasilnya hanya delapan nama calon akan dipilih, untuk selanjutnya diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna mendapat persetujuan pada 31 Agustus 2015.
Presiden selanjutnya meneruskan nama-nama itu ke Dewan Perwakilan Rakyat untuk dilakukan uji kepatutan dan kelayakan. Dari delapan nama tersebut DPR hanya akan memilih empat orang plus satu orang diantara Busyro dan Robby yang sudah mengikuti seleksi terlebih dulu. (Has)