Jumat, 26 April 24

Dapat Bantuan Wirausaha Pemula UKM Bangkit dari Kegagalan

Dapat Bantuan Wirausaha Pemula UKM Bangkit dari Kegagalan
* M Iqbal Nur Ristiyanta (21 th), pemilik Cafe Wakinem Coklat di Plaza Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Yogyakarta.

Yogyakarta, Obsessionnews.com Bantuan Program Wirausaha Pemula (WP) dari Kementerian Koperasi dan UKM memberi manfaat nyata bagi pengembangan UKM. Itulah yang dirasakan oleh M Iqbal Nur Ristiyanta (21 th). Mahasiswa UNY Yogyakarta ini sudah bisa mengelola usahanya sendiri, dengan omset rata-rata perhari Rp 900 ribu-Rp 1 juta. 

Iqbal membuka usaha Cafe Wakinem Coklat di Plaza Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Yogyakarta. Sebelum berkembang seperti sekarang ini, Iqbal sempat merintis usaha keripik coklat hingga mengalami jatuh bangun. Tetapi karena jiwa kreatifitasnya dalam mengelola usaha membuat dia bisa bangkit kembali.

“Pertama, dulu kita mulai usaha tuh gagal karena kita menjual keripik coklat sebelum menjual coklat. Keripik coklat dulu namanya sempat coklat pasto. Habis itu saat kita menjual itu kalah pamor dengan coklat-coklat yang sudah ada di pasaran seperti coklat silverqueen, coklat delfi dan sebagainya,” ceritanya seperti dikutip dari siaran pers resmi Kemenkop UKM, Selasa (22/5/2018).

Setelah usahanya gagal, Iqbal lalu memutar otak dengan mengubah nama produknya dengan nama yang kejawaan, yaitu Wakinem. Setelah berganti nama orang mulai ramai membelinya. Awalnya dari rasa penasaran membuat orang-orang sekitar kampus pun mulai suka dengan jajanan Coklat Wakinem milik Iqbal.

“Lalu kita coba mengembangkan bisnis tidak cuma hanya menjual coklat batang, tetapi juga menjual berbagai minuman berbahan dari coklat yaitu Wakinem Cafe,” ujar Iqbal.

Dulu Cafe Wakinem awalnya hanya menjual minuman lalu Iqbal menangkap peluang pasar yang baru. Ternyata permintaan pasarnya berbeda, mereka ingin sesuatu yang bisa sambil nongkrong, dan sambil makan-makanan ringan. Akhirnya Iqbal berinisiatif mengembangkan usaha coklat batangan, bahkan juga merambah ke industri franchise.

Di saat usahanya sedang berjalan, datanglah bantuan Program WP dari Kementerian Koperasi dan UKM. Iqbal mendapat kucuran dana sebesar Rp 13 juta untuk pengembangan usahanya. Iqbal sangat bersyukur bisa mendapatkan bantuan tersebut. Perjuangan untuk mendapatkan WP harus melalui proses seleksi yang cukup ketat. Saat itu hampir 200 orang dari berbagai kalangan mengikuti seleksi, namun akhirnya nama Iqbal terpilih bersama 19 orang lainnya.

“Ceritanya dulu ada informasi dari kampus tentang seleksi internal, dulu dari seluruh mahasiswa wirausaha itu disaring sekitar ada  30 orang dari seluruh program. Kan di UNY sendiri banyak program wirausaha ada PMW, ada inkubator wirausaha dan ada juga program-program seperti yang diselenggarakan oleh kementerian,” katanya.

Bantuan dana itu akhirnya dipergunakan betul untuk pengembangan bisnisnya. Selain membeli peralatan usaha seperti kompor dan kulkas freezer, Iqbal ingin membuat gerobak sehingga bisa menjual coklat Wakinem di berbagai area, tidak hanya di Plaza UNY saja dan ingin pula membuka cabang di tempat lain. Keinginan ini yang belum tercapai hingga saat ini lantaran masih terkendala.

“Saya pengembangannya itu ingin jadikan Wakinem di sini sudah lumayan overloaded ya. Jadi kalau misalnya siang seperti itu suka rame jadi saya ingin kembangin buat gimana caranya buka cabang-cabang kecil, gerobak-gerobak kecil yang nantinya saya sebarkan di berbagai area agar namanya bisa semakin mumbul dan di situ nanti dapat penghasilan sedikit demi sedikit dari gerobak itu,” ucap dia.

Iqbal menyebut bantuan Program WP dari Kementerian Koperasi dan UKM sangat bagus. Program tersebut tidak hanya memberi uang sebagai tambahan modal, namun juga dibarengi dengan pembinaan dan pelatihan pengembangan sumber daya manusia, maupun pengawasan kegiatan usaha.

“Jadi mereka benar-benar bertanggung jawab dan menurut saya program seperti ini sangat bagus apalagi untuk kita pemuda-pemuda yang masih berwirausaha yang jaman sekarang itu yang namanya orang ingin berwirausaha kan gengsinya besar. Nah kalau orang jualan kan pasti malu,” tukas Iqbal.

Ia menjalani usahanya ini sudah hampir 4 tahun dengan menjual dua jenis produk yakni Cafe Wakinem yang dijual di Plaza UNY dan Coklat Wakinem dan Kurma Coklat yang pabriknya ada di Bantul. Usaha Coklat Wakinem sendiri Iqbal dibantu tiga rekannya yang masing-masing berperan sebagai pembuat, marketing dan bagian keuangan. 

Dengan pembinaan dari Kementerian Koperasi dan UKM sangat membantu Iqbal mengembangkan jiwa wirausahanya, tidak hanya dengan permodalan saja, tetapi juga pembentukan mindset bagaimana bisa menjadi seorang wirausaha yang gigih dan tidak takut dengan kegagalan.

“Jadi program yang diselenggrakan Kementerian Koperasi dan UKM ini tidak hanya semata-mata memberikan uang, tetapi juga memberikan saya pengembangan diri yang menurut saya itu once in a lifetime gitu. Jadi itu sangat berharga buat saya karena ilmu yang saya dapatkan itu membuat saya tau apa yang harus saya lakukan dan bagaimana untuk mengelola bisnis saya,” katanya. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.