Semarang, Obsessionnews – Bagaimana jadinya jika anda ingin bertransaksi tapi lupa membawa handphone? Padahal ATM berada jauh dari lokasi anda saat itu. Ponsel D-Cash jawabannya.
Ponsel D-Cash adalah E-Banking bikinan Danamon yang diluncurkan Kamis (2/6/2016) hari ini, kurang lebih lima hari menjelang datangnya bulan puasa. Danamon juga meresmikan layanan serupa di lima kota Jawa dan Bali.
Regional Coorporate Officer Jateng dan DIY, Irwan mengatakan dalam rilisnya jika D-Cash adalah perkawinan antara mobile banking dengan layanan transaksi menggunakan ATM.
“Dengan fitur anyar, kita kian dekat dengan masyarakat Semarang dan sekitarnya,” kata Irwan.
Menurutnya, melalui peresmian D-Cash sebagai layanan baru akan merubah sistem transaksi lama berbasis ATM. Danamon saat ini memiliki nasabah sampai 2,2 juta di seluruh Indonesia.
Jumlah nasabah yang melimpah menjadi potensi bagus bagi perusahaannya. Dengan layanan Ponsel D-Cash diharapkan dapat menangkap market share tersebut.
“Apalagi, nasabah kita sering bertransaksi dengan orang-orang yang belum punya rekening Danamon. Peluang itu yang ingin kita tangkap,” katanya.
E-Channel Bransch Acq and Strategic Brandingank Danamon, Natasha Damayanti mengatakan, terdapat 31 ATM Danamon berlogo D-Cash yang tersebar se-antero Semarang. Pengirim dan penerima uang Ponsel D-Cash tidak dipungut biaya transaksi sama sekali. Sebab, dana tersebut sudah terpotong secara otomatis di paket data ponsel.
“Silahkan nasabah Danamon pakai Ponsel D-Cash biar lebih praktis,” kata Natasha.
Limit transaksi yang bisa digunakan dalam layanan baru ini mulai Rp 100 ribu hingga batas maksimal Rp 1 juta. Ia berharap, Ponsel D-Cash bisa mendorong kontribusi maksimal dari jumlah target raihan nasabah baru layanan itu.
Selain itu, Ponsel D-Cash diluncurkan karena pengguna ponsel tumbuh sangat cepat sehingga potensinya tinggi di Indonesia. Saat ini, terdapat potensi 100 juta penduduk Indonesia yang belum memakai transaksi uang via rekening.
“Nasabah bisa mengunduh Appstore lalu mengaktivasi agar bisa langsung mengakses usser dan mobile ID. Makanya, kami mengincar pasar tren penggunaan teknologi di Tanah Air yang menempati peringkat terbesar kedua di dunia.” Tandasnya. (Yusuf IH)
