Padang, Obsessionnews – Pengusaha yang bergerak di sektor pariwisata di Provinsi Riau, Jambi dan Sumatera Selatan merugi Rp5 miliar per hari akibat dampak kabut asap yang terjadi.
Ketua Umum Asita Asnawai Bahar mengatakan, kerugian pengusaha wisata di daerah itu, berdasarkan perhitungan kunjungan wisawatan yang datang per hari sekitar 5000 orang.
“Jika setiap wisatawan membelanjakan uang Rp1 juta, maka total uang yang dibelanjakan sudah mencapai Rp5 miliar,” ujar Asnawi Bahar saat berada di Padang, Selasa (8/9).
Pemerintah harus segera melakukan skema penanggulangan kebakaran agar tidak berdampak luas. Apabila kondisi yang terjadi berlangsung lama, dikhawatirkan akan berdampak terhadap ekonomi kerakyatan dan Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM).
Pemerintah harus serius menangani permasalahan itu sehingga dampaknya tidak semakin luas, terutama bagi rakyat kecil
Menurut Asnawi, kejadian yang selalu berulang setiap tahun, ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam pengelolaan hutan di Indonesia. Kabut asap yang terjadi akibat kebakaran, tidak hanya terjadi dalam hitungan tiga tahun, tapi sudah berlangsung selama 18 tahun.
Asnawi mengatakan, menunda kunjungan wisatawan untuk datang sebagai solusi hingga kondisi udara membaik, juga bukan sesuatu yang baik dan akan sulit dilakukan. Semua yang terlibat, mulai dari pihak hotel, penyedia jasa dan biro perjalanan akan menjadwal ulang kembali dan itu membutuhkan proses dan waktu yang panjang.
Asnawi Bahar khawatir target mendatangkan 10 juta wisatawan dalam tahun ini akan sulit terwujud. Wisatawan tidak akan mau memakai masker dan tidak akan mungkin dalam situasi untuk jalan-jalan. (Musthafa Ritonga)
