Kamis, 25 April 24

Dadang: Gara-gara “Tante Corona” Penghasilan Gue Melorot Tajam!

Dadang: Gara-gara “Tante Corona” Penghasilan Gue Melorot Tajam!
* Muhammad Ramdani atau yang akrab dipanggil Dadang, tukang ojek yang mangkal di Jl Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat. (Foto: dok. pribadi)

Jakarta, Obsessionnews.com – Kehadiran virus corona atau Covid-19 di Indonesia mengakibatkan banyak orang yang meninggal dunia. Selain itu pasien positif Covid-19 terus bertambah dari waktu ke waktu.

 

Baca juga:

Virus Corona Bermutasi Begitu Cepat, Jangan Anggap Enteng dan Sepele

Apakah Virus Corona Bisa Disembuhkan?

Dipuji Melawan Covid-19, Tagar #AniesKeren Jadi ‘Trending Topic’ di Twitter

 

Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto membeberkan data hingga Sabtu (11/4/2020) ada penambahan 4 pasien sembuh sehingga total 286, pasien konfirmasi positif bertambah 330 total 3.842, dan pasien meninggal bertambah 21 total 327.

Pandemi corona juga memukul perekonomian nasional. Banyak perusahaan yang mengurangi produksinya dan merumahkan para karyawannya. Yang juga merasakan dampak dari serangan corona adalah para pekerja informal, seperti pengemudi atau tukang ojek dan buruh karena penghasilannya menurun.

Salah seorang pekerja informal yang terganggu dengan kehadiran corona adalah Muhammad Ramdani. Pria yang akrab dipanggil Dadang ini sehari-harinya mengandalkan nafkah sebagai tukang ojek pangkalan (opang). Ia mangkal di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, tidak jauh dari rumahnya.

Dadang mendapat order membawa kucing ke dokter hewan. (Foto: dok. pibaadi)

Dadang berusia 64 tahun. Pria kelahiran Jakarta ini sudah lama menjadi tukang ojek, yakni sejak tahun 2006. Sebelumnya ia pernah bekerja di beberapa perusahaan swasta.

“Seharusnya gue pensiun. Tapi kalo gue nggak kerja, siapa yang ngasih makan keluarga?” kata ayah tiga anak itu ketika diwawancarai obsessionnews.com melalui WhatsApp, Minggu (12/4).

Sebelum muncul badai corona Dadang mengaku penghasilannya, yakni rata-rata sehari memperoleh Rp 150 ribu – Rp 200.000. Dan ketika corona hadir di Indonesia ia merasa waswas, sebab penghasilannya turun drastis.

Dadang berseloroh menyebut virus corona sebagai “Tante Corona”.

“Gara-gara ‘Tante Corona’ penghasilan gue melorot tajam! Dulu sebelum ada “Tante Corona” penghasilan gue mantap, rata-rata dapat Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu per hari. Lalu ketika ada “Tante Corona” penghasilan gue turun tajam. Kadang-kadang dapat Rp 100 ribu per hari, kadang-kadang sama sekali nggak dapat order,” ujar Dadang.

Halaman selanjutnya

Pages: 1 2

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.