Jumat, 19 April 24

“Dada Kiri Brigadir J Bolong Akibat Tembakan, Darah Jatuh Berceceran Saat Dievakuasi”

“Dada Kiri Brigadir J Bolong Akibat Tembakan, Darah Jatuh Berceceran Saat Dievakuasi”
* Keluarga dan jenazah Brigadir J. (TV One)

Obsessionnews.com – Sopir ambulans, Ahmad Syahrul Ramadhan, mengaku melihat ada luka tembak pada tubuh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J saat melakukan evakuasi dari rumah dinas Ferdy Sambo.

Mengawali keterangannya saat bersaksi di persidangan kasus pembunuhan Brigadir J, awalnya pada 8 Juli 2022, Syahrul ditugaskan dari kantornya untuk melakukan penjemputan orang sakit.

Setelah bersiap, Syahrul menuturkan, sekitar pukul 19.13 WIB ada nomor tidak dikenal mengirimkan pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp (WA) kepadanya menanyakan lokasi.

Ia kemudian berangkat melalui jalan Tegal Parang. Namun, sampai di depan Rumah Sakit Siloam Duren Tiga, ada orang yang sudah menunggunya dengan menumpang motor. Ternyata orang itu yang pesan ambulans.

Selanjutnya Syahrul diminta mengikuti motor itu menuju ke titik penjemputan di salah satu rumah yang berada di Kompleks Polri Duren Tiga.

Sampai di lokasi, Syahrul mengaku kaget di rumah itu sudah ramai orang. Tak sampai di situ, Syahrul juga terkejut melihat ada jenazah tergeletak di lantai dekat tangga.

“Saya bilang yang sakit yang mana pak? Katanya ikutin saja. Saya ikuti police line. Lalu saya terkejut di samping tangga ada jenazah,” kata Syahrul dalam persidangan.

Syahrul melanjutkan, dirinya sempat diminta anggota polisi yang berada di lokasi untuk memeriksa denyut nadi Brigadir J sebelah kiri.

“Saya disuruh salah satu anggota untuk cek nadinya. Saya cek sudah tidak ada nadinya. Memang sudah tidak ada, yang mulia,” ujar Syahrul.

Syahrul menambahkan, jenazah Brigadir J saat itu tergeletak di lantai dengan posisi terlentang menggunakan baju berwarna putih dan wajahnya ditutupi dengan masker berwarna hitam.

“Posisinya (jenazah Brigadir J) terlentang paka baju, dan wajahnya ditutupi sama masker warna hitam yang mulia,” ujar Syahrul.

Setelah itu, Syahrul diminta untuk mengevakuasi jenazah Brigadir J. Ia pun lantas mengambil kantong jenazah yang berada di mobil ambulansnya.

Saat mengevakuasinya, Syahrul melihat ada luka di bagian dada sebelah kiri Brigadir J. Syahrul meyakini luka tersebut karena tembakan senjata api.

Sebab, kata dia, dada kiri Brigadir J tersebut berlubang tertembus peluru senjata api.

“Ada luka tembak di dada kiro (jenazah Brigadir J) karena ada bolongan,” ucap Syahrul

Setelah itu, ketika mengangkat tubuh Brigadir J untuk dimasukkan ke kantong jenazah, darah dari tubuh korban mengalir berceceran jatuh ke lantai.

Berlumuran Darah
Sopir ambulans Ahmad Syahrul Ramadhan mengungkapkan detik-detik jenazah Brigadir J hendak dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Hal itu disampaikan Syahrul dalam sidang lanjutan perkara pembunuhan berencana Brigadir J dengan terdakwa Bharada E atau Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Kuat Ma’ruf, dan Ricky Rizal di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Senin (7/11/2022).

Dia mengungkapkan, jenazah dalam keadaan berlumuran darah terlentang dekat tangga di rumah dinas Ferdy Sambo, Kompleks Polri, Duren Tiga, Jaksel. Syahrul kemudian sempat mengecek langsung apakah Brigadir J masih hidup atau meninggal dunia.

“Saya disuruh salah satu anggota (polisi) untuk cek nadinya. Saya cek sudah tidak ada nadinya. Memang sudah tidak ada, yang mulia,” kata Syahrul di hadapan majelis hakim.

Kemudian, majelis hakim menunjukkan foto saat Brigadir J terlentang berlumuran darah dengan pakaian putih tersingkap dan mengekspos bagian dada serta perutnya.

“Posisinya gini?” tanya Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso.

“Iya, yang mulia dan wajahnya ditutupi masker, yang mulia,” jawab Syahrul.

Lebih lanjut, Syahrul mengaku memeriksa nadi Brigadir J dengan menyetuh tangan bagian kiri.

“Saya bilang ‘izin pak sudah tida ada’. Lalu, dibilang ‘pasti mas?’ ‘Pasti pak’. Lalu dibilang ‘ya sudah mas minta tolong dievakuasi’,” tutur Syahrul.

Kemudian, dia mengangkat tubuh Brigadir J yang mengeluarkan darah, tetapi dia tidak bisa memastikan sumber luka yang mengeluarkan darah tersebut.

“Saya nggak ngerti apa keluar dari kepala atau genangan darah. Karena itu juga wajah ditutup masker saya nggak buka-buka, yang mulia,” ucap Syahrul.

Diketahui, terdakwa Bharada E, Kuat Ma’ruf, dan Ricky Rizal akan menjalani sidang pemeriksaan saksi secara bersamaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, hari ini, Senin (7/11/2022).

Ketiganya didakwa terlibat pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yang tewas di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo di Duren Tiga pada 8 Juli 2022 lalu akibat peristiwa penembakan. Dua terdakwa lainnya ialah Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi.

Mereka didakwa melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP juncto Pasal 56 ke-1 KUHP. (OI/IC/KompasTV/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.