London – Julukan “The Special One” sejauh ini sudah identik dengan nama manajer Chelsea Jose Mourinho mengingat prestasi demi prestasi yang ditorehkan pria Portugal itu di sepanjang kariernya sebagai seorang juru taktik sepakbola.
Namun, status Mourinho sebagai pelatih spesial tersebut sedikit goyah menyusul tersingkirnya The Blues dari Liga Champions akibat kalah gol tandang dari Paris Saint-Germain pada Rabu (11/3) kemarin. Melihat keraguan yang mulai mencuat kepada dirinya dalam beberapa hari terakhir, Mourinho pun angkat bicara.
“Orang-orang terlalu mengkhawatirkan saya. Mereka tidak tahu apa yang membuat saya bahagia. Satu hal yang membuat saya bahagia adalah ketika saya membandingkan diri saya dengan orang lain [pelatih lain]. Saya hanya melihat sedikit pelatih yang bisa menyamai saya dalam hal kesuksesan,” ujar Mourinho jelang laga kontra Southampton, Minggu (15/3).
Meskipun tetap memberikan respek kepada pelatih lain, Mourinho tetap menganggap ada jarak yang membuat dirinya tetap menjadi sosok yang paling spesial, terutama di Liga Primer Inggirs.
“Di Liga Primer, siapa pelatih yang pernah menjadi juara Eropa? Saya dan [Louis] Van Gaal. Siapa yang pernah menjuarai dua titel Liga Primer atau lebih? Tuan [Arsene] Wenger dan saya.”
“Di Eropa, adakah pelatih yang mampu memenangi tujuh gelar liga [seperti saya]? Adakah pelatih yang mampu memenangi dua titel Liga Champions? [Carlo] Ancelotti memenangi tiga trofi, Pep [Guardiola] punya dua.”
“Saya sendiri merasa tidak puas dengan catatan itu, tetapi Anda terlalu mengkhawatirkan saya. Yang membuat saya merasa spesial adalah bahwa saya berada di atas semua ini. Saya tidak peduli dengan apa yang orang bicarakan tentang saya,” pungkasnya.
Yang jelas, pria asal Portugal ini menganggap dirinya sebagai sosok yang paling spesial di antara pelatih-pelatih lain. (goal.com)
