
M. Chatib Basri
Imar
Jakarta-Ketua Komisi II DPR Agun Gunanjar berharap Menteri Keuangan yang baru Chatib Basri harus mampu merubah politik anggaran. Pasalnya selama ini politik anggarannya menguntungkan kaum kapitalis karena uang hanya berada di pusat dan tidak merata ke daerah.
“Harus berubah untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, karena rakyat terbesar itu dari Sabang sampai Merauke,”kata Agun usai Diskusi Forum Legislasi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/5/2013).
Tapi faktanya, lanjut dia dana alokasi khusus (DAK) untuk lebih dari 500 kabupaten/kota hanya dialokasikan Rp 31,7 Triliun. “Apa yang bisa diperoleh dengan DAK sebesar itu? Terbesar DAU,”tegasnya.
Bahkan, kata Agun DAU dibelanjakannya di Jakarta seperti pejabat daerah melakukan rapat kerja, rapat teknis yang kesemuanya dilakukan di Jakarta. “Habis uang di Jakarta, apa pertumbuhan ekonomi di daerah,”tanya dia.
Agun menilai Chatib Basri bukanlah menteri keuangan yang benar-benar memikirkan rakyat, uang untuk mensejahterakan rakyat.
“Kalau dia tidak mampu menghadapi kaum kapitalis yang bergentaangan yang bermain-main di APBN. Hari ini saya merasakan itu, sekian tahun saya di badan anggaran DPR, mampukah dia membalikan tukar piramid kita yang terbalik soal APBN dimana belanja pusat lebih besar dari daerah,”terangnya.
“Chatib Basri mampukah anda, saya tunggu dalam tempo 2 – 3 bulan ke depan,”tantangnya.