Jumat, 29 Maret 24

Breaking News
  • No items

Cegah Penyebaran Covid-19, DKPP Lakukan Tes Swab Massal

Cegah Penyebaran Covid-19, DKPP Lakukan Tes Swab Massal
* DKPP melakukan tes swab massal di lingkungannya. (Foto: DKPP)

Jakarta, Obsessionnews.com – Banyaknya penyelenggara pemilu yang terpapar Covid-19, membuat Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menggelar tes swab atau tes usap untuk seluruh pegawai dan pimpinan DKPP, pada Senin (28/9/2020).

Sekretaris DKPP, Bernad Dermawan Sutrisno mengatakan, tes ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan kantor DKPP.

Dia menambahkan, sebagai garda terdepan dalam penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 di masa pandemi Covid-19, maka DKPP ingin memastikan pimpinan dan staf DKPP melakukan protokol kesehatan serta pencegahan penularan Covid-19.

“Salah satu cara mencegah penularan virus Covid-19 adalah melakukan swab test dan rapid test bagi seuruh pegawai DKPP secara rutin dua minggu sekali,” kata Bernad di Jakarta.

Tes ini dimulai pada 08.00 WIB di Kantor DKPP, Jakarta, dan diikuti oleh seluruh pegawai DKPP serta Ketua dan semua Anggota DKPP.

Pelaksanaan tes swab dilaksanakan berdasar pada Surat Edaran Sekretaris DKPP Nomor 1785/SET.DKPP/IX/2020 yang terbit pada 25 September 2020.

“Hasil tes ini akan diberitahukan ke DKPP selama 1×24 jam ke depan,” ungkap Bernad.

Ke depan, lanjut dia, DKPP juga akan melakukan tes rutin swab setiap dua minggu sekali dan tetap melanjutkan tes rutin tes rapid yang sudah dilakukan sebelumnya.

“Rencananya, tes swab akan dilakukan hingga 21 Desember 2020 dan tes rapid akan dilaksanakan sampai 28 Desember 2020,” pungkasnya.

Untuk diketahui, sebelumnya DKPP juga telah melakukan tiga kali tes rapid untuk seluruh pegawai DKPP serta Ketua dan Anggota DKPP. Tes rapid ini dilakukan setiap dua minggu sekali, sejak 24 Agustus 2020 dan terakhir dilakukan pada 21 September 2020. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.