Kebumen, Obsessionnews.com – Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dan Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih secara resmi meluncurkan Festival Anggaran yang merupakan bagian dari program 100 hari kerja, pasca Bupati dan Wakil Bupati Kebumen itu dilantik pada Jumat 26 Februari 2021.
Festival Anggaran ini terpampang dengan jelas di Alun-alun Kebumen, tepat di depan Rumah Dinas Bupati. Dengan Festival Anggaran, Pemerintah Kabupaten membuka secara jelas dan lugas penggunaan anggaran APBD 2021 untuk bisa diawasi implementasinya oleh masyarakat.
“Lewat Festival Anggaran ini, masyarakat bisa melihat dengan jelas penggunaan anggaran pemerintah Kabupaten Kebumen, pada tahun anggaran 2021 dari semua dinas, dan bisa diikuti oleh pemerintah di bawahnya baik kecamatan sampai kelurahan,” ujar Arif, Rabu (28/4/2021).
Arif menyatakan, Festival Anggaran ini merupakan bentuk keterbukaan informasi dari pemerintah, sekaligus komitmen bupati untuk menciptakan kultur birokasi yang bersih dari korupsi. Arif tidak ingin anggaran pemerintah ini dikorupsi sedikitpun.
“Ini adalah komitmen kami untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih. Saya ingatkan kepada siapapun ASN untuk tidak mentitili anggaran pemerintah yang sudah ditetapkan. Implementasinya harus jelas dan harus sesuai. Itu uang rakyat, jangan sekali-kali dikorupsi,” ucapnya.
Lebih lanjut Arif mengatakan, penggunaan anggaran ini nanti akan dilakukan pengawasan secara berkala oleh inspektorat jenderal, dan dipantau langsung oleh bupati dan wakil bupati, untuk tingkat pelaksanaanya. Masyarakat juga bisa melakukan pengawasan secara langsung jika memang ada ketidaksesuaian.
“Selain pengawasan di inspektorat, masyarakat juga bisa melakukan pengawasan langsung. Tidak perlu takut jika ada hal yang perlu dilaporkan, whatsapp saya terbuka untuk siapa pun,” jelasnya.
APBD Kabupaten Kebumen tahun 2021 besarnya mencapai Rp2,7 triliun. Dari dana tersebut paling banyak alokasi anggarannya untuk pendidikan, yakni 34 persen. Namun hampir semua anggaran dinas, kata Arif sudah direfocusing atau dipotong untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp132 miliar.
“Semua kita refocusing karena memang kasus corona di Indonesia masih tinggi, termasuk tinggi, sehingga kita perlu penyediaan anggaran yang cukup untuk penanganan covid-19,” jelas Arif.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga memberikan bantuan suku bunga kepada masyarakat, terutama pada pelaku UMKM yang terdampak covid-19. Dimana 50% suka bunga yang dibebankan kepada pelaku UMKM, ditanggung pemerintah. Tujuannya untuk meringankan beban ekonomi masyarakat, atau UMKM. (Albar)
