
Kebumen, Obsessionnews.com – Kapolres Kebumen, Jawa Tengah, AKBP Dr. Rudy Cahya Kurniawan mendatangi Pondok Pesantren Al Hasani di Kebumen untuk mengecek secara langsung kehidupan para santri di tengah pandemi corona atau covid-19, dan kesiapan mereka dalam menerapkan protokol kesehatan.
Hal ini juga seiiring dengan meningkatnya jumlah kasus positif corona dari klaster santri di Kebumen. Dimana berdasarkan laporan terakhir, setidaknya lebih dari 50 santri di Kebumen terpapar corona. Situasi seperti kata Rudy bisa semakin mengkhawatirkan jika tidak bisa terselesaikan dengan baik.
Karena itu Rudy mengatakan, perlunya upaya pencegahan sedini mungkin di kalangan para santri untik tetap mematuhi protokol kesehatan. Sebab, karena vaksin corona ini belum ditemukan maka cara yang paling ampuh untuk mencegahnya adalah dengan mematuhi protokol kesehatan.
“Jadi yang terpenting kita bisa memutus penyebaran covid-19 ini, dan melakukan pencegahan. Itu yang utama. Dan jangan berinteraksi tanpa menggunakan kaos tangan, alat pelindung, masker karena virus corona ada dimana-mana,” ujarnya di Ponpes Al Hasani, Jumat (25/9/2020).
“Kalau santrinya pola hidupnya bersih, bisa mematuhi protokol kesehatan insya Allah bebas covid,” katanya.
Rudy sudah melakukan pengecekan langsung tentang standar protokol kesehatan di Ponpes Al Hasani. Berdasarkan penglihatannya, semua sudah berlangsung dengan baik. Santri juga tertib dan terhadap protokol kesehatan. Ini terbukti dengan nol kasus positif corona di Ponpes Al Hasani.
Bahkan dalam kesempatan itu, Rudy turut memberikan pembekalan kepada para santri dalam hal pencegahan covid dengan metode hipno investigasi terapi. Para santri diajak untuk merenung dan mendengarkan sugesti yang disampaikan Kapolres, sampai mereka tertidur dan tak sadarkan diri.
Dengan motode yang sudah teruji secara ilmiah itu, Rudy berusaha membangkitkan emosi para santri di bawah alam sadar mereka, sehingga bisa benar-benar tertanam sebuah tekad untuk mau terus mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 3 M, yakni mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.
“Jadi ini metode hipnoterapi secara mendalam, investigas untuk mematuhi peraturan pemerintah. Jadi sebuah investigasi terapi dengan metode hipnotis agar lebih diterima oleh audien supaya mereka menaati peraturan pemerintah,” jelasnya.
Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Al Hasani Kebumen, Gus Fachruddin Ahmad mengatakan, pihaknya sudah membentuk tim khusus untuk mengawal penerapan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19.
Ponpes Al Hasani Kebumen menjadi pelopor pembentukan tim jogo santri di Kabupaten Kebumen. Menurutnya dibentuknya tim jogo santri sejalan dengan instruksi dan arahan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah serta Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) untuk membentuk tim satgas Covid-19 di lingkungan pesantren.
Tim jogo santri Ponpes Al Hasani pun menginspirasi pesantren-pesantren lainnya khususnya di Kebumen untuk membentuk tim serupa guna mengawal penerapan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19.
“Kami telah mendapat predikat Pesantren tangguh dan kita deklarasikan tim jogo santri ini. Karena menurut saya ini sangat bagus sekali untuk mencegah terjadinya penyebaran corona di pesantren maka kami mengimbau setiap pondok pesantren membentuk tim jogo santri,” kata Gus Fachruddin yang juga menjabat sebagai ketua RMI NU Kabupaten Kebumen kepada Republika beberapa hari lalu.
Gus Fachruddin mengatakan tim Jogo Santri sendiri terdiri dari santri senior serta pengurus pesantren. Tim tersebut bertugas mengontrol semua penerapan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19 di pesantren.
Mulai dari memastikan kebersihan setiap kamar santri maupun ruang belajar, mengawal penerapan penggunaan masker di lingkungan pesantren, pelaksanaan pengecekan suhu dan kesehatan santri secara berkala, hingga memberikan penanganan kesehatan pertama kepada santri yang mengeluh sakit sesuai standar protokol kesehatan.
Menariknya lagi menurut Gus Fachruddin tim jogo santri yang dibentuknya telah mampu bersinergi dengan tim jogo tonggo yang merupakan program Pemerintah Jawa tengah di setiap Desa.
Dengan begitu, menurut Gus Fachruddin penerapan pencegahan Covid-19 pun dapat kompak dilaksanakan baik di lingkungan dalam pesantren maupun luar pesantren. Koordinasi yang dilakukan dengan tim jogo tonggo juga semakin mempersempit kemungkinan penyebaran virus masuk ke dalam pesantren.
Rudy sempat menambahkan, selain memberikan bantuan sembako dan masker, ia menyatakan kegiatan serupa juga akan dilakukan di pondok pesantren lainnya yang ada di Kebumen. Namun ia kembali mengingatkan bahwa kegiatan keagamaan dalam skala besar belum diizinkan oleh kepolisan. Karena itu, ia mengimbau agar Ponpes tidak membuat kegiatan besar yang mengundang tamu dari luar. (Albar)