Senin, 29 Mei 23

Catat! Ini Beberapa Bahan yang Dihindari oleh Produk Kecantikan

Catat! Ini Beberapa Bahan yang Dihindari oleh Produk Kecantikan
* Ilustrasi perawatan kecantikan. (www.perfectbeuty.com)

Jakarta, obsessionnews.com – Akhir-akhir ini  ini banyak ahli perawatan kulit yang membicarakan tentang konsep clean beauty. Sebenarnya tidak ada definisi khusus tentang konsep ini. Namun, bisa diartikan secara garis besar sebagai sebuah gerakan yang hanya menggunakan produk perawatan kulit dengan kandungan bahan-bahan alami dan sama sekali tidak mengandung bahan kimia. Berfokus pada produk yang dibuat dan diformulasikan dengan hati-hati hanya dengan bahan yang aman dan tidak beracun (alami dan sintetis). Tidak hanya aman bagi kulit, tetapi juga ramah terhadap kelestarian lingkungan. Selain itu, produk yang mengusung konsep clean beauty biasanya tidak melakukan tes produk kepada binatang (animal tested).

 

Baca juga:

43 Produk Kecantikan Pemacu Kanker Beredar, Ini Bahayanya

Khasiat Kangkung untuk Kecantikan dan Kesehatan

 

 

Produk-produk kecantikan yang mengusung konsep clean beauty akan mengupayakan kandungan produknya menggunakan bahan-bahan natural yang aman untuk kulit dan lingkungan. Catat! Berikut ini beberapa bahan yang dihindari oleh produk-produk kecantikan yang menggunakan konsep clean beauty, antara lain:

Paraben

Ini adalah bahan pengawet dan antimikroba yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur, serta membuat produk kecantikan mampu bertahan lebih lama. Sebuah studi mengonfirmasi bahwa paraben memiliki sifat meniru hormon estrogen dalam tubuh manusia yang dapat meningkatkan risiko penyakit serius. The European Commission bahkan telah melarang beberapa jenis paraben untuk digunakan dalam produk perawatan kulit seperti isopropylparaben, isobutylparaben, fenylparaben, benzylparaben, dan pentylparaben.

Fragrance dan Phthalates

Parfum merupakan bahan kimia sintetis untuk membuat produk kecantikan menghasilkan aroma tertentu, sementara phthalates adalah senyawa yang bisa menjaga agar aroma parfum bertahan lebih lama. Kedua kandungan kimia ini terbukti berbahaya karena dapat menyebabkan gangguan reproduksi dan hormon.

 

Hidrokinon

Zat ini tidak boleh digunakan untuk kulit dan rambut, hanya diboleh untuk pengeras kuku. Namun hidrokinon sering disalahgunakan pada krim atau lotion pemutih kulit.

Hidrokinon adalah zat reduktor yang mudah larut dalam air. Kemampuan hidokinon untuk menghambat pembentukan melanin atau zat pigmen kulit membuat bahan tersebut digunakan sebagai pencerah kulit (skin lightening) yang populer, namun sekarang juga telah dibatasi.

Penggunaan hidrokinon dalam jangka panjang dan dosis tinggi dapat dapat menyebabkan hiperpigmentasi, terutama pada daerah kulit yang terkena sinar matahari langsung dan dapat menimbulkan ochronosis  atau kulit yang berwarna kehitaman.

Ethoxylated Agents

Kandungan yang termasuk ke dalam golongan ethoxylated adalah polietilen glikol (PEG), oleth, dan sulfat. Sulfat berperan untuk membuat produk kecantikan menghasilkan gelembung atau busa, biasanya digunakan dalam produk pembersih wajah dan sampo. Sedangkan senyawa PEG kerap digunakan sebagai pengental, pelarut, pelembut dalam produk rambut, dan beberapa pelembap.

Silika

Silika juga dikenal sebagai silikon dioksida, yang digunakan dalam produk kecantikan mulai dari produk perawatan mulut hingga foundation sebagai zat penyerap, anti-caking, dan abrasif. Menghirup debu silika dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah di paru-paru, seperti silikosis, penyakit paru-paru yang progresif dan tidak dapat disembuhkan.

Triclosan

Triclosan adalah bahan kimia antibakteri dan antimikroba, yang dapat ditemukan pada produk pembersih tangan dan sabun, maskara, dan pasta gigi. Kandungan ini dianggap dapat menyebabkan gangguan hormon, fibrosis hati, dan kanker kulit. Pada April 2019, FDA sudah mengeluarkan aturan yang melarang penggunaan triclosan pada produk kecantikan. Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa triclosan dapat menyebabkan gangguan hormon. Selain itu, penggunaan bahan ini pada produk sabun dan pembersih juga diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya resistensi bakteri. (Angie Diyya)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.