Selasa, 16 April 24

Cara Atasi Pria Impoten atau Sulit Ereksi

Cara Atasi Pria Impoten atau Sulit Ereksi
* ilustrasi impotensi. (ist)

Lemah syahwat atau impotensi merupakan ketidakmampuan penis untuk ereksi atau mempertahankan posisi ereksi. Selain ditandai dengan kesulitan ereksi pada penis dan sulitnya mempertahankan ereksi, lemah syahwat juga kerap disertai dengan menurunnya hasrat seksual pada pria. Pada kondisi yang cukup berat, bila penyebab yang mendasari gangguan ereksi tidak tertangani, maka masalah ini bisa jadi awal dari infertilitas pada kaum pria dan masalah kesehatan lainnya.

Adapun penyebab dari terjadinya lemah syahwat meliputi:
• Gangguan endokrin
Sistem endokrin tubuh menghasilkan hormon yang mampu mengatur metabolisme tubuh, fungsi seksual, reproduksi dan suasana hati. Sehingga gangguan endokrin dapat meningkatkan risiko lemah syahwat. Terkait gangguan endokrin, pria yang menderita diabetes lebih berisiko menderita lemah syahwat. Hal ini berkaitan dengan gangguan saraf yang sering mengintai pada penderita diabetes, terlebih bila kadar gula darah tidak terkontrol. Untuk meminimalisir terjadinya lemah syahwat, penderita diabetes disarankan untuk selalu mengontrol kadar gula darah dengan baik.

• Terkait kesehatan jantung
Kondisi yang mempengaruhi jantung dan kemampuannya dalam memompa darah dapat memicu lemah syahwat, sebab kurangnya aliran darah ke penis dapat menyebabkan seseorang tidak mencapai ereksi. Penderita hipertensi, aterosklerosis, dan kolesterol tinggi termasuk yang berisiko mengalami lemah syahwat.

• Konsumsi obat tertentu
Obat-obatan tertentu yang dapat memengaruhi aliran darah, memiliki kemungkinan menyebabkan lemah syahwat. Adapun obat-obatan tersebut diantaranya, obat-obatan antihipertensi, penyakit jantung, penenang, stimulan, dan kemoterapi kanker. Maka dari itu, bila Anda diharuskan mengonsumsi obat-obatan secara rutin karena kondisi tertentu, konsumsilah obat sesuai anjuran dokter, dan upayakan untuk kontrol pada dokter secara berkala.

• Pengaruh gaya hidup
Seseorang yang memiliki gaya hidup tidak sehat yang dapat mengganggu aliran darah berisiko terkena lemah syahwat. Misalnya kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol dan penggunaan narkoba dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke penis. Selain itu, pria dengan berat badan berlebih dan kurang olahraga lebih rentan menderita lemah syahwat.

• Pasca operasi tertentu
Operasi atau pembedahan yang dilakukan pada kasus pembesaran kelenjar prostat, kanker prostat dan kandung kemih, memiliki risiko menyebabkan seseorang mengalami lemah syahwat. Ada kemungkinan terjadinya kerusakan pembuluh darah atau saraf di sekitar penis. Hal ini dapat bersifat sementara maupun menetap pasca operasi. Jika ini terjadi, mungkin diperlukan perawatan atau pengobatan untuk membantu mengembalikan fungsi ereksi.

• Gangguan psikologi
Lemah syahwat yang dialami oleh pria muda mungkin bisa disebabkan karena adanya gangguan psikologi. Penderita mungkin masih mengalami ereksi pada pagi hari dan saat masturbasi, namun ketika berhubungan seksual ereksi tidak terjadi. Hal ini bisa disebabkan rasa bersalah atau hal lainnya. Selain rasa bersalah, lemah syahwat yang disebabkan karena gangguan psikologi juga dapat disebabkan oleh rasa takut, cemas, depresi, dan kelelahan.

• Olahraga sepeda
Penelitian menunjukkan, orang yang terlalu sering mengendarai sepeda dalam jangka lama cenderung lebih berisiko mengalami gangguan ereksi. Ini dikarenakan beberapa tempat duduk sepeda memiliki struktur yang kurang tepat, menyebabkan adanya tekanan pada perineum yaitu daerah antara anus dan skrotum. Pada lokasi itu, terdapat pembuluh darah dan saraf yang berpengaruh terhadap rangsang seksual. Dianjurkan untuk memilih sepeda dengan tempat duduk yang dirancang untuk melindungi perineum Anda, sehingga memperoleh manfaat bersepeda dengan optimal dan terhindar dari masalah di sekitar organ reproduksi.

Pengobatan Sesuai Penyebab
Dokter akan memberikan perawatan atau pengobatan yang sesuai dengan penyebab dari lemah syahwat yang dialami. Terdapat obat-obatan oral yang diminum untuk membantu melebarkan pembuluh darah, sehingga memaksimalkan ereksi seperti obat yang mengandung sildenafil dan tadalafil.

Sebaiknya obat untuk mengatasi lemah syahwat dikonsumsi setelah berkonsultasi dengan dokter, yang akan menentukan jenis dan dosis obat dengan tepat, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan Anda, untuk mewaspadai adanya kontraindikasi pemakaian dan menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

Pengobatan lainnya adalah terapi hormon seperti suntikan testosteron, serta pembedahan. Sedangkan pada kasus lemah syahwat yang disebabkan karena gangguan psikologis, disarankan untuk melakukan konseling kepada psikolog atau psikiater agar lemah syahwat yang diderita dapat diatasi.

Penting bagi pria yang mengalami lemah syahwat untuk memahami penyebab dan cara mengatasinya. Apalagi, pada beberapa kasus, lemah syahwat bisa menjadi tanda adanya penyakit yang lebih serius yang dialami penderita. Sebuah studi menunjukkan adanya keterkaitan antara penyakit lemah syahwat dengan penyakit jantung, stroke, dan penyakit kardiovaskular lainnya. Untuk itu, disarankan agar segera berkonsultasi ke dokter jika mengalami gejala lemah syahwat guna mendapatkan penanganan yang tepat.

Jalani pola hidup yang sehat, dengan mengonsumsi asupan nutrisi seimbang, hindari minuman mengandung alkohol, merokok dan penggunaan obat-obatan di luar anjuran dokter, cukupi istirahat serta hindari stress. Hal-hal ini akan membantu mencegah bahkan membantu pemulihan lemah syahwat yang Anda alami.

Cara Mengobati Impotensi
Pengobatan akan disesuaikan dengan penyebab impotensi. Sebagai contoh, jika impotensi disebabkan oleh diabetes, maka akan dilakukan penanganan terhadap diabetes terlebih dahulu. Impotensi dapat pulih dengan sendirinya setelah penyebab yang mendasari impotensi tersebut berhasil diatasi.

Pengobatan impotensi juga sebaiknya diiringi dengan gaya hidup sehat. Menerapkan gaya hidup yang sehat akan mempercepat proses penyembuhan, selain juga dapat mencegah terjadinya impotensi. Caranya adalah dengan:

• Berolahraga secara rutin
• Berhenti merokok
• Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
• Istirahat dengan cukup
• Menghindari konsumsi minuman beralkohol
• Tidak menggunakan NAPZA
• Menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin

Di samping pengobatan untuk mengatasi penyebabnya, impotensi juga dapat ditangani dengan:

• Obat-obatan. Ada beberapa jenis obat yang digunakan untuk mengatasi impotensi secara sesaat, antara lain sildenafil, tadalafil, atau vardenafil. Obat ini sebaiknya dikonsumsi sesuai dengan anjuran dokter untuk menghindari efek samping. Waktu paling baik mengonsumsinya adalah 1-2 jam sebelum berhubungan intim.

• Suntikan hormon testoteron. Beberapa pria mengalami impotensi karena kadar hormon testoteron yang rendah. Suntikan hormon ini diberikan untuk meningkatkan kadar hormon testosteron di dalam tubuh.

• Alat pompa khusus. Alat yang digunakan menyerupai alat sedot, yang berfungsi menarik darah ke penis. Setelah penis ereksi, alat tersebut akan dicabut, kemudian ereksi akan dipertahankan dengan memasang sebuah cincin karet di pangkal penis.

• Operasi. Operasi dilakukan jika impotensi tidak dapat ditangani dengan cara lain. Operasi yang dilakukan adalah dengan menanamkan alat yang dapat membuat penis ereksi.

Jika impotensi disebabkan oleh gangguan psikologis, pengobatan akan dilakukan oleh psikolog atau psikiater. Jenis pengobatan yang dilakukan adalah psikoterapi. Dengan cara ini, penderita impotensi dan pasangan dapat berdiskusi dengan psikolog atau psikiater tentang berbagai masalah yang menyebabkan stres atau cemas, serta memperbaiki pola pikir yang menjadi pemicu impotensi. (alodokter.com)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.