Semarang, Obsessionnews – Deretan kasus korusi di Kota Semarang yang akhir-akhir ini mencuat ditengarai melibatkan Walikota Semarang, Hendrar Prihadi di dalamnya. Beberapa waktu lalu, Hendi, panggilan akrab Walikota, sempat dipanggil penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah untuk dimintai keterangan terkait beberapa kasus korupsi seperti raibnya kas daerah sebesar Rp 22,7 miliar dan lainya.
Di sisi lain, Hendi saat ini menjadi calon tunggal dari PDI-P Kota Semarang, berpasangan dengan Hevearita dalam pilkada mendatang. Lantas sejauh mana tanggapan partai berlambang banteng tersebut melihat posisi sang Walikota?
Ketua Desk Pilkada PDI-P Jawa Tengah, Agustina Wilujeng mengungkapkan, meski belum terbukti dan masih menjadi saksi saat pemeriksaan, Hendi tidak pernah mangkir saat surat panggilan penyidik Kejati dilayangkan.
“Kemarin Pak Hendi bilang sendiri kalau kata-kata ikut terlibat dan kalimat yang menjerat dia (Hendi) tidak benar dan tidak sesuai. Kami juga mengapresiasikan pak Hendi yang kooperatif memenuhi panggilan Kejati,” terangnya, Senin (29/6/2015).
Pihaknya tetap optimis Hendi tidak terlibat pada sejumlah kasus yang ramai dibicarakan publik. Menurut Agustina, saat pemanggilan, Hendi tidak pernah meminta ijin kepada pihak-pihak tertentu seperti Gubernur maupun DPD Jateng untuk memenuhi panggilan. Intervensi juga dipastikan tidak akan keluar terkait panggilan Hendi oleh Kejati.
“Memang dengan adanya sejumlah kasus, sangat sensitif dengan parpol. Publik, media atau pihak lain juga terus mengamati perkembangan kasus itu. Tapi saya rasa dia tidak terlibat jika dilihat dari sejumlah panggilan oleh Kejati, tetap datang menemui,” ucapnya.
Sementara itu, partai tetap berkeyakinan bahwa sang calon tunggal tersebut tidak akan tersandung kasus korupsi. Ketika ditanya mengenai langkah antisipasi jika Hendi terbukti terlibat, Agustina enggan menjawab pertanyaan yang diajukan awak media.
“Seiring berjalanya waktu yang masih menyisakan waktu dalam pencalonan Pilkada tahun ini. Doa saya semua calon mulus tidak terkena kasus atau yang lainya,” tandasnya. (Yusuf IH)
