Jumat, 26 April 24

Buwas Ajak Haris Ungkap Bersama Kicauan Freddy

Buwas Ajak Haris Ungkap Bersama Kicauan Freddy
* Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso atau Buwas (tengah).

Jakarta, Obsessionnews.com – Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar mengaku menerima penuturan terpidana mati Freddy Budiman soal dugaan keterlibatan oknum penegak hukum dalam kasus narkoba.

Oleh karena itu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Budi Waseso (Buwas), meminta kepada Haris bersama-sama untuk mengungkap kasus tersebut.

“Sekarang saya minta kerja sama Haris untuk ungkap,” ujar Buwas di Gedung BNN, Jl MT Haryono, Jakarta Timur, Selasa (2/8/2016).

Buwas pun berharap Haris dapat membuktikan penuturan Freddy kepadanya itu. “Ini institusi hukum, saya harap ada buktinya,” katanya.

Dia mengaku, pihak BNN tidak main-main untuk mengungkap dan menindak tegas oknum penegak hukum yang disebutkan oleh Haris itu.

“Sekarang tim kerja untuk buktikan itu, dan saya tidak akan main-main dan akan tegas,” tegas Buwas.

Oleh karena itu, kata Buwas, pihaknya sedang telusuri dan memetakan untuk membuktikan oknum tersebut terlibat dalam kasus narkoba. “Karena kalau tidak ini akan jadi fitnah,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Freddy sudah dieksekusi mati atas kepemilikan 1,4 juta ekstasi. Haris menyatakan menerima penuturan Freddy Budiman di LP Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada 2014 lalu. Penuturan Freddy tak direkam.

Dia menyampaikan cerita tersebut setelah Freddy dieksekusi mati. Alasannya, Haris menilai tak akan ada yang memperhatikannya bila dia mengungkapkan saat Freddy masih hidup.

Sebelumnya, sebuah tulisan dari pegiat HAM, yang banyak dibagikan di media sosial, mengungkap tuduhan suap ratusan miliar yang dilakukan terpidana mati narkoba kepada Badan Narkotika Nasional dan pejabat Mabes Polri.

Dalam tulisan itu, Haris Azhar dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) memaparkan perbincangannya dengan terpidana mati narkoba Freddy Budiman yang terjadi pada 2014 lalu.

Freddy dalam tulisan itu dikutip mengatakan, “Dalam hitungan saya, selama beberapa tahun kerja menyeludupkan narkoba, saya sudah memberi uang 450 miliar ke BNN. Saya sudah kasih 90 milyar ke pejabat tertentu di Mabes Polri.”

Koordinator Kontras itu juga menulis kesaksian Kepala Lapas Nusakambangan saat itu Sitinjak yang menyebut bahwa dirinya “diminta pejabat BNN agar mencabut dua kamera yang mengawasi Freddy Budiman.” (Purnomo, @kapoy76)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.