Hongkong – Pada perdagangan di bursa saham China pagi ini, Rabu (30/7) bergerak sideways dan terbatas. Menguat mengikuti sentiment positif yang berkembang di Asia jelang rilis data dari Amerika Serikat.
Fokus para pelaku pasar hari ini adalah pengumuman kebijakan moneter bank sentral AS atau the Fed dan rilis data pertumbuhan PDB kuartal kedua di negara tersebut.
Reuters memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahunan di kuartal kedua akan mencapai angka 3 persen. Fed juga tampaknya akan kembali menurunkan pembelian asset bulanannya sebesar 10 miliar dollar menjadi hanya 25 miliar dollar.
Indeks benchmark di bursa saham terpantau berada di kisaran tertinggi dalam tujuh bulan belakangan. Bursa saham berpotensi untuk melanjutkan rally untuk Sembilan hari berturut-turut.
Saham-saham perusahaan minyak terpantau mengalami peningkatan dan memimpin kenaikan indeks benchmark. PetroChina mengalami rally sebesar 3 persen. Sinopec menguat sebesar 2 persen. Keduanya meningkat akibat kenaikan harga minyak mentah.
Pada perdagangan hari ini indeks benchmark di bursa saham Tiongkok mengalami peningkatan yang signifikan. Indeks komposit Shanghai turun sedikit sebesar 1.98 poin atau 0.08 persen dan berada di posisi 2181.34 poin. Indeks ini sempat bergerak menguat sebesar 0.1 persen.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan indeks benchmark di bursa saham Shanghai pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami pergerakan yang masih cenderung menguat. Indeks ini berpotensi untuk bergerak pada kisaran 2060 – 2100 poin. (vibitsnews)
